Fasharkan TNI-AL Bertugas Dukung Operasi KRI di Indonesia Timur
Kepala Fasharkan (Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikkan) TNI-AL Manokwari, Kolonel Laut (T) Ery Eriawan mengungkapkan misi lembaga yang dipimpinnya kepada lenterapapuabarat.com, “Memang tugas TNI-AL adalah menjaga kedaulatan kita di laut. Disamping itu juga menjaga agar nelayan merasa aman mencari nafkah di laut,” ujar Kafasharkan kepada wartawan.
Dikatakan, dalam menjaga harga karun atau kekayaan alam di laut, TNI-AL tidak sendirian tapi bersinergis dengan beberapa instansi terkait seperti KPLP, Polairud, Dinas Pariwisata. Fasharkan mempunyai kapal patroli yang berfungsi untuk mencegah perompakan di laut maupun pencurian ikan oleh nelayan dari negara lain.
Sesuai namanya, sebagai fasilitas perbaikan dan pemeliharaan, Fasharkan TNI-AL Manokwari telah diperintahkan untuk meningkatkan kemampuan galangan kapal guna mendukung pengoperasian kapal-kapal KRI yang beroperasi di perairan Timur Indonesia. “Saya baru saja terima perintahnya. Sekarang ini, seperti ada KRI Pulau Romang yang melakukan survei untuk kepentingan pemetaan perairan, Fasharkan akan mendukung sesuai kebutuhan,” tandasnya.
Kafasharkan menilai, perairan Papua cukup unik. Beberapa kali, arus laut berubah aliran dan ini menjadi salah satu tugas pemetaan. Pemetaan dan survei perairan di Papua lanjut Kafasharkan terakhir dilaksanakan tahun 1967 dan ini secara global. “Untuk membuat peta itu tidak gampang, tapi butuh dana besar dan rencana. Sekarang, kita buat peta kembali, benar-benar fokus untuk kepentingan maritim,” imbuhnya.
Ia juga berharap agar pemerintah daerah dapat mendukung kegiatan pemetaan laut yang dilaksanakan selama 30 hari ini. Hasil yang diperoleh dari pemetaan dan survei dapat bermanfaatkan bagi daerah untuk pengembangan dermaga. “Namun, sampai sekarang ini kita masih didukung dana dari pusat. Hasil pemetaan akan kita bagikan ke beberapa pihak,” tambahnya.(LTR-03/lenterapapuabarat).
