Daerah Hot Papua 

Jadikan Bahasa Daerah di Papua Mata Pelajaran Muatan Lokal

papua

Di tengah ancaman punahnya bahasa daerah/bahasa lokal di Tanah Papua, Indonesia harus tetap mempertahankan salah satu kekayaan budaya bangsa tersebut agar tetap eksis. Salah satu caranya dengan menjadikan bahasa daerah berbagai suku Papua sebagai mata pelajaran bermuatan lokal pada berbagai jenjang/tingkatan pendidikan di Tanah Papua.

Hal itu sebagai benteng pertahanan dini terhadap ancaman kepunahan bahasa daerah di Papua.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Elias Wonda mencatat dari 275 bahasa daerah yang ada di berbagai suku di Tanah Papua, memang sudah ada yang dijadikan sebagai mata pelajaran bermuatan lokal di sekolah-sekolah. Namun, menurutnya, beberapa sekolah di Papua menjadikan bahasa daerah sebagai muatan lokal hanya untuk sekolah awal atau SD kecil, yaitu kelas 1-3.

“Tetapi untuk kelas 4, 5, dan 6 sudah tidak lagi menggunakan bahasa daerah, melainkan bahasa Indonesia. Karena yang saya tahu kelas 1, 2, 3 ada bahasa lokalnya,” ujarnya, seperti dikutip dari laman SHNews.co.

Elias juga menekankan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia di setiap sekolah sebagai bahasa pemersatu di republik ini. Sementara itu, Asisten III Bidang Umum Sekda Provinsi Papua Waryoto mengatakan Provinsi Papua merupakan provinsi yang terbaik dalam penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di seluruh wilayah Tanah Air, baik dalam pemerataannya maupun penerapannya.

Hal tersebut dikatakannya pada acara program pendidikan di komunitas adat terpencil di Provinsi Papua yang digelar beberapa waktu lalu di Jayapura.

“Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar di seluruh Tanah Papua dan juga Indonesia, karena kalau kita lihat dan amati, di seluruh provinsi yang ada di Indonesia, bahasa Indonesia yang paling familiar. Kalau kita bandingkan di provinsi yang lainnya, di Papua inilah yang terbaik. Ini kita tidak bisa mengelak dan harus kita akui bahasa Indonesia kalau kita bandingkan dengan provinsi-provinsi yang lain. Di Papua penerapan dan pemerataan penggunaan bahasa inilah yang terbaik,” jelasnya. (HAN)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.