Maluku Nasional 

Dermaga Lantamal IX Ambon Akan Pindah

Danlantamal IX Laksamana Pertama TNI Asep BurhanudinAMBON – Danlantamal IX Ambon, Laksamana Pertama TNI Asep Burhanudin mengatakan, tinggi Jembatan Merah Putih (JMP) yang mencapai 34 meter, memang berpengaruh terhadap kapal-kapal ukuran besar milik TNI AL untuk singgah di dermaga Lantamal IX yang dipimpinnya. Namun hal tersebut, tidaklah menjadi sebuah permasalahan dikarenakan sudah ada solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Kita tidak perlu saling menyalahkan, namun sesuai arahan Menteri Pertahanan dan KASAL, maka disarankan agar dermaga Lantamal IX Ambon dipindahkan dari pusat pangkalan,” ujar Danlantamal IX Ambon kepada wartawan, Senin (7/10).

Menurutnya, sejauh ini pihak TNI AL sudah melakukan survei terkait lokasi baru dermaga Lantamal IX Ambon. “Saat ini survei sudah dilakukan TNI AL,” ungkapnya.

Burhanudin menjelaskan, ada dua lokasi di Pulau Ambon yang sudah disurvei untuk dibangun dermaga.
“Dua Lokasi tersebut, yakni di Batu Gong dan Desa Tawiri,” bebernya.

Lebih jauh dikatakannya, survei yang dilakukan tersebut adalah survei darat dan laut, dimana nantinya akan ada faktor-faktor yang menjadi pertimbangan seperti faktor keamanan wilayah.

Oleh karena itu, lanjut Danlantamal, Dua minggu kedepan, survei laut terhadap rencana pembangunan dermaga baru Lantamal IX Ambon akan rampung dan pihaknya akan melaporkan hasil survei darat maupun laut ke KASAL dan Menteri Pertahanan.

“Awalnya KASAL meminta untuk survei di Wayame, namun kalau dilihat dari luas area yang dibutuhkan, maka tidak mungkin di Wayame, karena luas area yang dibutuhkan untuk membangun satu dermaga AL yakni sekitar 10 hektar. Belum lagi fasilitas pendukung lainnya yang juga harus diperhatikan, termasuk kondisi geografis. Oleh karena itu, dari sisi laut saya memberikan dua alternatif yakni di Desa Tawiri dan Batu Gong,” ungkap Danlantamal.

Dirinya juga mengakui, kalau masih banyak kendala yang perlu diperhatikan, seperti lahal yang disurvei ada yang milik pribadi warga masyarakat dan ada yang merupakan tanah adat.

Oleh karena itu, ia berharap, kehadiran TNI AL di Maluku jangan disalah artikan, sebab kehadiran pangkalan TNI AL ini bukan keinginan pihaknya atau pihak tertentu melainkan sudah dituangkan dalam UU. (KRI)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.