Ekonomi & Bisnis Maluku Papua Barat 

Kapal Penyeberangan Papua Barat – Maluku Resmi Beroperasi

[foto: int]
[foto: int]
Papua Barat – Status negara kepulauan terkadang menjadi kendala, salah satunya banyak potensi daerah yang sulit tereksploitasi secara optimal. Sumber daya alam melimpah yang ada di daerah yang sulit di akses seperti di Kabupaten Fak fak, Papua Barat menjadi perhatian khusus.

Melihat potensi yang ada di daerah Fak fak ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum lama ini meresmikan kapal penyeberangan KMP Kalabia dari Fak fak menuju Pulau Wahai, Kepulauan Maluku.

“Semoga ini dapat memberi kemudahan dan aksesbilitas bagi masyarakat yang ada di Papua Barat dan maluku untuk terhubung,” kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Kamis (10/4/2014).

Kemenhub menggelontorkan dana sekitar Rp 5 miliar per tahun untuk membiayai perawatan, awak kapal, dan keperluan teknis kapal lainnya. Kapal Motor Penumpang (KMP) Kalabia ini disediakan pemerintah secara cuma-cuma untuk warga yang ingin memanfaatkan moda transportasi tersebut.

Menurut Bambang, KMP Kalabia bisa mengangkut sekitar 200 penumpang serta 30 kendaraan. Sednagkan nama Kalabia sendiri diambil dari nama ikan yang paling banyak hidup disekitar Maluku dan Papua.

“Dengan terhubungnya Fak fak dan Wahai, lengkap sudah jalur sabuk nusantara tengah yang membentang sepanjang 3800 km,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan, peresmian ini tak hanya tentang beroperasinya KMP Kalabia, namun juga tentang utuhnya sabuk nusantara tengah. Perpaduan antara jalan dan fery ini disebut sistem sabuk nusantara karena sifatnya yang merekatkan berbagai pulau di Indonesia.

“Sabuk tengah melalui 12 provinsi bagian tengah kepulauan Indonesia,” terang Bambang. (as)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.