Daerah Ekonomi & Bisnis Hot 

Gubernur Minta Perusahaan Perikanan Tidak Tinggalkan Maluku

Gubernur Maluku, Said AssegaffAMBON – Dengan dijalankannya Moratorium oleh Menteri Perikanan Susi Pujiastuti, membuat Provinsi Maluku yang karakeristiknya laut, sangat dirugikan. Hal ini dibuktikan dengan ditutupnya sejumlah perusahaan perikanan yang berdampak pada meningkatnya angka pengangguran.

Padahal, selama ini perusahaan perikanan yang beroperasi di Maluku, juga memiliki peranan yang besar dalam memajukan perekonomian daerah maupun meminimalisir tingkat pengangguran yang ada.

Untuk itu, Gubernur Maluku, Said Assagaff meminta perusahaan perikanan yang terkena dampak moratorium yang dijalankan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), agar tidak meninggalkan Maluku, karena selama ini sudah memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Saya minta agar perusahaan perikanan yang ada di Maluku, dan terkena dampak moratorium, jangan tinggalkan Maluku. Karena masih ada sumber daya alam lain yang perlu dan bisa di garap, seperti kelapa sawit dan lain sebagainya,” ungkap Assagaff, Senin (29/6) di Ambon.

Assagaff mengatakan, sejak dikeluarkannya moratorium, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku selalu meminta Pemerintah Pusat (Pempus) dalam hal ini Menteri Susi Pujiastuti, untuk meninjau kembali akan hal tersebut, atau memberikan kewenangan bagi daerah untuk mengeluarkan izin kepada perusahaan perikanan maupun kapal penangkap ikan diatas 100 GT.

Selain itu, Gubernur Maluku juga meminta agar ada perhatian serius dari Pemerintah Pusat (Pempus) dalam hal moratorium yang dijalankan Menteri Susi Pujiastuti, sehingga tidak berdampak buruk bagi masyarakat Maluku, dengan hilangnya lapangan pekerjaan masyarakat.

Gubernur menegaskan, semakin banyak investasi yang masuk di Maluku maka pengangguran semakin bisa di tekan.

“Jika ada satu persen pertumbuhan ekonomi, berarti ribuan tenaga kerja bisa diserap. Kita punya pertumbuhan ekonomi sangat tinggi, 7 persen lebih. Namun harus ada investasi besar yang masuk, baru kita bisa menguranggi angka pengangguran,” jelasnya. (GK)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.