Daerah Nusa Tenggara Timur 

Rokok Jadi Penyebab Kemiskinan di NTT

[foto: int]
[foto: int]
Jakarta – Seiring berjalannya waktu, konsumsi merokok di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus meningkat. Hal ini bahkan menjadi salah satu penyebab yang mengakibatkan NTT menjadi semakin miskin.

“NTT paling besar tingkat konsumsi rokok yakni sekitar 55,7 persen jauh di atas konsumsi Nasional, 29,3 persen. Padahal NTT adalah provinsi paling miskin di Indonesia,” kata akademisi ME Perseveranda dari Universitas Kristen Widya Mandira, Kupang, seperti dilansir Antara, (26/10).

Menurut dia, jumlah penduduk miskin di NTT terus meningkat sekitar 0,66 persen dari jumlah penduduk miskin tercatat 20,03 persen dari jumlah populasi yang ada.

“Jumlah perokok di NTT merupakan gabungan dari rokok hisap dan rokok kunyah yang merupkan tradisi daerah setempat,” tuturnya.

Dia menjelaskan, konsumsi rokok berdasarkan pengeluaran rumah tangga perokok termiskin di Indonesia pada 2013 menduduki urutan kedua setelah makanan pokok padi-padian.

“Kalau di NTT menjadi urutan ketiga setelah padi-padian dan sayur,” ucapnya.

Oleh karenanya, meminta perlindungan dari pemerintah agar masyarakat khususnya generasi muda terselamatkan dari rokok. Dia juga mendesak perintah meningkatkan cukai rokok supaya harga rokok tidak terjangkau sambil terus menerapkan instrumen pengendalian rokok lainnya.

“Seperti peringatan bergambar, pelarangan iklan rokok dan sponsorship serta kawasan tanpa rokok,” sambung dia. (as)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.