Ekonomi & Bisnis 

Setelah Tol Laut, Pemerintah Juga Akan Bangun ‘Tol Udara’

[foto: int]
[foto: int]
Jakarta – Program Tol Laut yang diusung Presiden Joko Widodo kini telah membuahkan hasil. Dengan adanya kapal-kapal pengangkut logistik yang terjadwal telah berpengaruh pada penurunan harga-harga khususnya yang ada di kawasan Timur Indonesia seperti Papua.

Namun meski demikian,hal itu belum bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, pemerintah melalui Kementerian Kemaritiman berencana membangun jembatan udara (Tol Udara) logistik di daerah Indonesia Timur, terutama Papua.

Deputi 3 Bidang Koordinasi dan Infrastruktur Kemenkomaritim Ridwan Djamalludin mengatakan bahwa harga-harga kebutuhan pokok di kawasan tersebut mahal karena tidak memiliki alat transportasi yang memadai.

“Ini (tol udara) untuk menjangkau daerah-daerah pelosok atau pegunungan yang jauh dari pelabuhan,” kata Ridwan Djamalludin seperti dilansir Suara.com, Senin (30/5).

Maka dari itu, kata dia, harus ada multimoda transportasi agar bisa menekan biaya transportasi dan harga barang juga menurun.

“Kemenkomaritim sudah melakukan simulasi jembatan udara di daerah Sorong,” ujarnya.

Dalam simulasi itu, lanjut dia, dilakukan pengangkutan kebutuhan pokok masyarakat di daerah pelosok atau penggunungan dan telah menunjukkan hasil yang positif, efektif serta mampu menurunkan harga.

“Kita tes dengan mengoperasikan 3 hercules di Biak. Harga semen di puncak Timika menjadi Rp375 sampai Rp500 ribu dari semula Rp1 juta loh,” ungkapnya.

Diketahui sebelumnya bahwa Harga semen di Puncak Jaya Rmencapai p1 juta per sak, sedangkan di Jakarta hanya Rp65 ribu per sak. Hal itu dikarenakan tidak ada transportasi memadai yang bisa mengangkut barang logistik ke wilayah tersebut. (as)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.