Ekonomi & Bisnis 

Butuh 152 Triliun Buat Bangun Pembangkit Listrik di Indonesia Timur

[ilustrasi]
[ilustrasi]
Jakarta – Wilayah Timur Indonesia sampai saat ini masih mengalami masalah dengan ketersediaan energi listrik. Maka dari itu, Pemerintah tengah fokus untuk membangun infrastruktur pembangkit listrik di wilayah tersebut.

Karena masih banyak wilayah di kawasan timur yang belum teraliri listrik, maka kebutuhan dana untuk membangun pembangkit listrik di wilayah tersebut sungguh sangat besar. Diperkirakan, untuk pembangunan 10 tahun ke depan, dibutuhkan dana mencapai US$ 11,5 miliar atau setara dengan Rp 152 triliun.

“Rata-rata US$ 2,2 miliar (per tahun), tidak termasuk proyek IPP (Independent Power Plant atau pembangkit litsrik swasta),” kata manajamen PLN dalam RUPTL 2016-2025,” kata manajamen PLN dalam RUPTL 2016-2025 seperti dilansir KataDataCom, (04/07).

Kemudian apabila dirinci dana tersebut terdiri dari US$ 11,5 miliar untuk pembangkit listrik, US$ 6 miliar untuk sistem penyaluran dan sistem distribusi US$ 4,2 miliar. Salah satu sumber pendanaan untuk pembangunan pembangkit listrik di Indonesia Timur itu yakni berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima PLN.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan bahwa PMN harus dilihat sebagai investasi jangka panjang demi meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia dan Indonesia Timur merupakan salah satu daerah terpencil dengan rasio elektrifikasi masih sangat rendah.

“Investasi untuk pembangunan daerah-daerah terluar. Itu kan sulit,” jelasnya. (as)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.