Ekonomi & Bisnis Hot 

Empat Kota Ikan di Indonesia Timur Alami Deflasi

ilustrasi deflasi [ekon.go.id]
ilustrasi deflasi [ekon.go.id]
Jakarta, indonesiatimur.co – Empat kota di Indonesia Timur mengalami deflasi pada November lalu, antara lain Bau-Bau, Tual, Jayapura, dan Kendari. Deflasi tertinggi terjadi di Bau-bau 1,54% dengan Indeks Harga Konsumsi (IHK) 128,12 dan terendah terjadi di Kendari 0,22% dengan IHK 121,52. Informasi ini disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo ketika mengumumkan tingkat inflasi November pada kesempatan jumpa pers Kamis (1/12/2016) di kantor pusat BPS, Jakarta.

Sasmito menduga terjadinya deflasi pada kota-kota tersebut tidak lepas dari konsumsi ikan yang tinggi.

“Kenapa terjadi deflasi? Mereka penggemar ikan, sedangkan harga ikan lagi murah-murah, konsumsi ikannya tinggi. Kota yang mengalami deflasi terutama di Indonesia timur, yaitu Bau-Bau, Tual, Jayapura dan Kendari, yang merupakan wilayah penghasil ikan. Harga ikan murah-murah disana,” katanya.

Namun tidak semua kota penghasil ikan menikmati deflasi, Sasmito mengambil Manado sebagai contoh. “Inflasi tinggi di Manado, gara-gara harga tomat sayur naik tinggi hampir 222 persen,” katanya menjelaskan.

Secara spesifik, Sasmito menyampaikan terjadi penurunan nilai tukar petani sebesar 0,20% untuk kelompok budidaya ikan pada bulan November lalu. Ini disebakan karena harga ikan sedang murah, namun hal ini juga menjadi keuntungan bagi pedagang pecel lele karena harga yang diterima dari petani lebih murah daripada biasanya.

“Untuk membudidaya ikan mengalami penurunan -0,02% disebabkan terutama karena ikan nila dan lele sedang murah, tapi kalau beli pecel lele itu nggak turun tapi dari petani bisa turun, pedagang lele bisa nikamati untung banyak pada bulan-bulan ini karena ikan lele dan nila lagi turun ini banyak lagi musim panen. Karena ikan nila sekarang bukan hanya di panen kalau sudah besar, masih baby nila juga sudah di panen hampir seperti baby ikan nila juga karena sudah banyak,” ujar Sasmito.

Secara umum BPS mencatat inflasi 0,47% pada bulan November yang terjadi di 78 kota di Indonesia. Harga cabai merah yang sedang mengalami gangguan pasokan dianggap sebagai penyumbang terbesar dalam inflasi tersebut. [ps]

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.