Jelang Imlek, PT IMJ Jual 1000 Paket Sembako Murah

PIRU – PT. Indonesia Mitra Jaya (IMJ) melalui Corporate Social Responsibility (CSR)-nya Artha Graha Peduli (AGP) kembali menggelar pasar sembako murah selama tiga hari yakni dari 22-24 Januari 2014 dengan menjual 1000 paket.

Penjualan sembako murah yang dilakukan salah satu jaringan usaha Artha Graha Network (AGN) yang beroperasi di Desa Waisarissa, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku ini, merupakan bentuk kepedulian sosial terhadap warga kurang mampu jelang hari besar keagamaan seperti perayaan Imlek.

Direktur PT. IMJ, Daniel Rusli mengatakan, sasaran penjualan sembako murah yang digelar jelang perayaan hari besar warga tionghoa ini, ditujukan kepada masyarakat kurang mampu di dua desa sekitar lokasi perusahaan yakni Waisarissa dan Kamal.

“Tahun ini PT. IMJ menggelar sembako murah sebanyak tiga kali, sementara tahun-tahun sebelumnya hanya dua kali setahun, yakni menjelang perayaan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru,” ujar Daniel.

Lebih jauh Daniel mengatakan, untuk tahun 2013, PT. IMJ telah menjual 4.000 paket sembako murah yakni 2500 paket menjelang Idul Fitri dan 1500 paket jelang Natal dan Tahun Baru.

“Jadi total penjualan paket sembako murah sebanyak 5.000 paket, dimana total paket tersebut dijual untuk tiga kali penyelenggaraan dengan sasaran warga kurang mampu yang bermukim di sekitar lokasi perusahaan yakni Desa Waisarissa dan Kamal,” ungkap Daniel.

Dikatakan Daniel, 1000 paket sembako murah yang dijual PT. IMJ, lebih murah 50 persen jika dibandingkan dengan harga di pasaran.

“Kita (PT.IMJ) jual dengan harga Rp.25.000 per paket, sementara harga dipasaran Rp.52.000, ” bebernya.

Daniel menjelaskan, setiap paket sembako murah yang dijual berisikan beras dua kilogram, satu kaleng susu kental manis, satu liter minyak goreng dan lima bungkus mie instan.

“Penjualan sembako murah melalui Artha Graha Peduli jelang Imlek 2014 ini sekaligus meringankan beban warga kurang mampu dalam menyambut hari besar keagamaan serta meningkatkan hubungan emosional serta kekeluargaan antara pihak perusahaan dengan masyarakat disekitar lokasi perusahaan,” jelasnya.

Menurut Daniel, pihaknya telah membagikan kupon bagi warga kurang mampu yang dinilai layak untuk memperoleh bantuan melalui para kepala desa maupun pimpinan umat setempat.

Selain itu, lanjut Daniel, setiap warga yang hendak membeli paket sembako murah tersebut, diwajibkan membawa kupon dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mencegah terjadinya salah sasaran.

“Kebijakan ini ditempuh agar perusahaan memiliki data otentik tentang jumlah warga kurang mampu yang nantinya akan diikutkan dalam program bantuan berikutnya,” kata Daniel.

 

Segera Beroperasi

 

Sementara itu, penerima bantuan paket sembako murah ini berharap agar PT. IMJ yang tergabung dalam jaringan Artha Graha Network ini, segera beroperasi sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Seram Bagian Barat.

“Kami berharap PT. IMJ secepatnya beroperasi mengingat tingkat pengangguran di daerah ini sangat tinggi, peluang usaha produktif sangat terbatas serta sulitnya mendapatkan pekerjaan ditempat lain,” kata Ny. Kasmi (41), salah satu warga Waisarissa.

Ny. Kasmi mengaku, pasca tutupnya perusahaan plywood Djayanti Group yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di Asia Tenggara, angka pengangguran terus meningkat karena ribuan warga yang dulunya bekerja di perusahaan tersebut kehilangan pekerjaannya.

“Karena itu kami berharap, PT. IMJ yang telah mengambil alih aset Djayanti Group dapat segera beroperasi agar terbuka lapangan kerja baru,” ujar Kasmi yang mengaku pernah bekerja di bekas perusahaan kayu tersebut sejak tahun 1983 hingga dinyatakan pailit.

Ny. Kasmi bersama warga lainnya mengaku senang karena dapat membeli paket sembako murah yang diprogramkan PT. IMJ melalui Corporate Social Responsibility (CSR)-nya, Artha Graha Peduli sebanyak tiga kali setahun, karena dampaknya sudah meringankan beban ekonomi warga di Desa Waisarissa dan Kamal ditengah tingginya harga kebutuhan pokok. [KRI/GKS]