Catatan 1 Tahun Kepemimpinan Richard – Syarif

Tidak terasa sudah satu tahun masa kepemimpinan Richard Louhenapessy.SH, sebagai Walikota Ambon dan Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler.

Saat ini Kota Ambon bahkan memiliki banyak julukan yang dikenal masayarakat luas.

Ketika Richard Louhenapessy dan Syarif Hadler
baru dilantik menjadi WaliKota dan Wakil Walikota Ambon (22 Mei 2017), banyak harapan yang muncul dari kalangan masyarakat. Hal ini karena ada anggapan Richard Louhenapessy dan Syarif Hadler merupakan sosok orang yang ramah dan bersahaja pada masyarakat.

Dalam satu tahun pemerintahan Walikota Ambon dan Wakil Walikota Ambon ini sudah banyak mendatangkan banyak penghargaan.

Seperti, Penghargaan ADIPURA dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, sebagai Kota yang memiliki aksi nyata pelestarian lingkungan dan hutan, Penghargaan INAGARA dari LAN sebagai Kota laboratorium inovasi, Penghargaan peringkat I LPPD tingkat Provinsi Maluku dari Gubernur Maluku, Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah dari MAKSI UGM sebagai kota dari WTP menuju pengelolaan keuangan yang sehat dan transparan, Penghargaan IAA dari Tempo Media Group dan Frontier Consulting Group sebagai Kota potensial peringkat III dan Penghargaan Kota terbaik region Maluku dan Papua, Penghargaan PANDU NEGERI dari KEMENDAGRI RI sebagai Kota dengan sistem tata kelola pemerintahan yang baik, Penghargaan Cipta Award dari BKKBN sebagai Kota inovasi dalam revitalisasi keluarga berencana, Penghargaan IRSA dari Adira Insurance sebagai Kota peringkat sepuluh kategori kepadatan penduduk rendah, Penghargaan sebagai Kota sangat peduli HAM dari Kementrian Hukum dan HAM RI, Penghargaan DID (Dana Insentif Daerah) dari Presiden RI sebagai Kota dengan kinerja baik, Penghargaan SAKIP dari KEMENPAN dan RB sebagai Kota dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Predikat B, Penghargaan BPBD terbaik Wilayah I Kab/Kota dari BNPB, Penghargaan Smart City dari PT Telkom Indonesia, Penghargaan Kota penyelenggara HUT DAMKAR Nasional dari KEMENDAGRI RI, Penghargaan Sindo Weekly Goverment Award dari Sindo Media MNC Group sebagai Kota terbaik se-Indonesia kategori Seni dan Budaya, Penghargaan LPPD tingkat Nasional dari KEMENDAGRI RI sebagai Kota dengan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah terbaik, Penghargaan sebagai Kota terbaik II layanan TB tingkat nasional dari KEMENKES RI.

Selain itu kinerja Walikota Ambon dan Wakil Walikota Ambon untuk pendidikan memiliki konsep peningkatan kualitas pendidikan di Kota Ambon. Hal ini terlihat dari bagaimana sekolah-sekolah yang terus berkembang maju dalam prestasi maupun penghargaan untuk prestasi sekolah yang dihasilkan.

Untuk kebudayaan, Richard juga punya konsep tentang kemajuan budaya di Kota Ambon. Ini terlihat dari ada kebijakan kemajuan kebudayaan yang dikeluarkan selama satu tahun,dan dapat di lihat dari penghargaan kebudayaan yang di terima untuk Kota Ambon.

Dibidang pariwisata, Kota Ambon kini menjadi kota tujuan wisata. Hal ini dikarenakan tempat wisata di kota ini menjadi salah satu incaran para wisatawan mancanegara. Semua ini menjadi salah satu poin terbaik untuk Kota Ambon.

Untuk perdagangan, yang paling laris di Kota Ambon adalah hiasan kerang dan makanan khas Maluku yang di hasilkan dari sagu. Ini terlihat dari banyaknya jumlah pendatang yang mencari kerajinan kerang untuk di jadikan oleh-oleh saat kembali.

Untuk bidang kesehatan, di Kota Ambon mulai memiliki titik kemajuan, bagaimana adanya kebijakan Walikota untuk menata sektor kesehatan, pengelolaan puskesmas juga kini semakin optimal.

Dari kelima aspek tersebutlah, maka dapat dikatakan, satu tahun kepemimpinan Richard Louhenapessy membawa Kota Ambon menuju kota yang maju dan berkembang.

Kota yang maju dan berkembang yang dimaksud adalah kota yang terus membina dan mensejahterakan masyarakatnya ke arah lebih baik, seperti yang dikatakan oleh seorang ahli dari Amerika yang bernama Theodore Hesburg Hal yang paling mendasar dari kepemimpinan adalah bahwa Anda harus memiliki sebuah visi, sehingga harapan untuk Kota ini semakin lebih besar menuju Ambon yang sejahtera.

Perlu diingat, ada mitos yang paling berbahaya tentang kepemimpinan adalah kepercayaan bahwa pemimpin itu dilahirkan . Bahwa ada faktor keturunan dalam kepemimpinan. Mitos ini menekankan bahwa ada orang yang memang memiliki karisma untuk menjadi pemimpin, sedangkan orang lain tidak. Itu tidak masuk akal. Yang benar justru sebaliknya. Pemimpin dibentuk, bukan dilahirkan. (GP)