Virus Covid-19 Tidak Berjaya di Afrika

Covid-19 detection. [Photo: ktsp.com]

Jakarta, indonesiatimur.co – Penyebaran virus Covid-19 ke seluruh dunia terjadi sangat cepat sehingga WHO menyatakan fenomena ini sebagai pandemik global. Walaupun hampir semua negara ditemukan kasus Covid-19 dan angka kasusnya cenderung bertambah, ternyata penyebaranya tidak merata ke seluruh belahan dunia.

Hingga hari ini, jumlah kasus sangat rendah dilaporkan oleh negara-negara di benua Afrika. Bahkan beberapa negara Afrika melaporkan bahwa tidak ditemukan sama sekali kasus Covid-19. Dikutip dari pharmaceutical-technology.com, negara-negara tanpa kasus Covid-19 itu antara lain adalah Mozambique, Botswana, dan Angola (19/3/2020).

Beberapa negara lain di Afrika mencatatkan jumlah kasus yang sangat rendah dibanding dengan negara-negara di benua lainnya. Negara seperti Togo, Somalia, Congo, Gambia, Liberia dan Namibia hanya mencatat satu atau dua kasus aktif di negaranya.

Kasus terbanyak di Afrika tercatat terjadi di negara Mesir dengan jumlah 210 kasus.

Kepulauan Pasifik dan Oseania

Selain negara-negara di Afrika, data dari negara-negara di kepulauan Pasifik juga menunjukkan tingkat penyebaran Covid-19 yang sangat rendah. Negara-negara Kepulauan Pasifik yang benar-benar bebas dari virus Covid-19 antara lain, Republik Palau, Marshall Islands, Fiji, Malawi, Kiribati dan Samoa.

Pengecualian untuk wilayah ini adalah Australia dengan 636 kasus dan Selandia Baru dengan 28 kasus aktif per artikel ini ditulis.

Negara-negara dengan angka kasus Covid-19 terendah.
[worldometer]

Faktor Iklim, Temperatur, dan Intensitas Perdagangan

Para pengamat mencurigai bahwa rendahnya jumlah kasus di Afrika dan Kepulauan Pasifik antara lain disebabkan oleh rendahnya aktivitas perdagangan internasional. Portal berita tirto.id dalam artikelnya menyebut faktor kemiskinan dan rendahnya nilai perdagangan internasional oleh negara-negara tersebut.

Beberapa analisis akademik lain mencurigai bahwa faktor iklim, temperatur dan kelembaban terkait dengan lokasi juga merupakan faktor penting dalam mendeteksi potensi penyebaran Covid-19. Hasil observasi dan pengamatan kolaborasi peneliti dari berbagai institusi riset dunia menunjukan pandemik berkembang paling pesat di kawasan dengan koordinat 30º LU hingga 50º LU.

Temuan yang mengkaitkan iklim dan lokasi ini menjelaskan tingkat penyebaran yang relatif lebih rendah pada negara-negara di belahan dunia Selatan.

Khusus untuk negara-negara di Kepulauan Pasifik, jelas bahwa selain lokasinya di belahan selatan dunia, interaktivitas yang rendah karena akses terbatas dengan dunia luar telah menyebabkan mereka terhindar dari pandemik Covid-19.

Walaupun telah banyak laporan riset menguatkan pendapat tersebut, masih banyak pengamat lain yang bersikap skeptis. Menurut mereka, negara-negara tersebut mencatatkan angka yang rendah atau nihil karena mereka tidak punya kemampuan untuk mendeteksi, atau bahkan dengan sengaja tidak melaporkannya kepada WHO. [ps]