Bupati Fatlolon Sumbangkan Gaji, Bantu  Penanganan Covid-19 Di KKT

Saumlaki, indonesiatimur.co -Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon dengan sukarela menyumbangkan seluruh gajinya demi membantu program pembiayaan penanganan dan pencegahan pandemi covid -19 di kabupaten yang bertajuk Duan Lolat ini.

Keputusan mulia tersebut diambilnya melalui diskusi bersama istri dan keluarga yang akhirnya memutuskan untuk menyumbangkan gajinya sebagai kepala daerah untuk membantu daerah ini dalam penanganan covid-19. Ia menyadari sungguh, dengan beban tanggungjawab dipundaknya mempimpin daerah ini, bahkan diberikan mandat oleh Menteri Dalam Negeri sebagai ketua Gugus Tugas (Gustu), yang memiliki beban moril tersendiri.

“Sebagai pribadi, saya punya kewajiban sosial, maka itu saya sumbang gaji saya sampai batas waktu yang tidak ditentukan hingga wabah ini selesai,” tandasnya usai menandatangani surat pemberitahuan yang ditujukan kepada koordinator bidang administrasi dan keuangan gustu percepatan penanganan Corona Desease 2019 Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Senin (20/04/2020).

Hal ini mulai berlaku pada bulan Mei mendatang. Untuk besaran gaji sendiri, dirinya mengakui tidak tau persis angkanya. Namun diperkirakan berkisar Rp7 jutaan. Ia menyadari sungguh, saat ini negara berada dalam kondisi keuangan yang cukup berat. Dengan demikian, dengan keputusan tersebut, paling tidak dirinya berharap bisa membantu membiayai program kegiatan dari gugus tugas di daerah ini.

“Kalau besaran gajinya, saya tidak tau persis karena itu sepenuhnya urusan istri. Sekitar tujuh jutaan kalau saya tidak salah,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, ia menjelaskan, saat ini untuk semua pekerjaan dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) telah dihentikan. Besaran dana DAK yang dipangkas pusat sekitar Rp164 milyar. Sehingga mau tidak mau, di daerah harus melakukan rasionalisasi anggaran. Dan hal ini adalah perintah UU.

“Yang tidak dihentikan hanyalah DAK kesehatan dan pendidikan. Untuk pendidikan pun hanya diutamakan untuk urusan pendidikan, sedangkan untuk fisik seperti pembangunan perpustakaan atau fasiltas olaraga dihentikan,” jelasnya.

Sementara Dana Alokasi Umum (DAU) juga pemotongannya variatif. Disisi lain, kita sangat tergantung dari dana perimbangan oleh pusat. Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita hanya sekitar Rp3 milyar. Sedangkan untuk bayar gaji, menelan anggaran Rp23,7 milyar lebih. Angka itupun belum termasuk gaji bagi pegawai kontrak. Sehingga jika ditotalkan sekitar Rp30 milyar lebih.

“Apa yang saya lakukan saat ini hanyalah hal kecil untuk bisa membantu daerah dan rakyat dalam perangi Corona. Saya butuh dukungan dari kita semua. Dengan taat terhadap aturan pemerintah dalam pencegahan virus ini saja, sudah hal yang besar dilakukan,” tutupnya. (it-03)