Pemprov Maluku dan Pemkab Malteng Rapat Evaluasi Penyelesaian Konflik Kariu-Pelauw

Ambon, indonesiatimur.co– Pemerintah Provinsi Maluku , Forkopimda Maluku dan Pemkab Maluku Tengah (Malteng), menggelar rapat untuk evaluasi penanganan konflik sosial antara warga Kariu dan warga Pelauw.

Rakor yang digelar pada Rabu (10/08/2022), di lantai 2 Kabtor Gubernur Maluku, dihadiri Penjabat Sekda Maluku, Sadali Ie, Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury, Pangam XVI Pattimura, Ruruh Setyawibawa, Kapolda Maluku, Lotharia Latif, Danlantamal IX Ambon, Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina, Kabinda Maluku, Brigjen TNI Jimmy Aritonang, Bupati Malteng, Abua Tuasikal, Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease, Kombes Pol Raja Arthur Simamora S.I.K dan Dandim 1504 Ambon, Lekol Inf Zamril Philiang.

Menurut Sadali Ie, rapat ini dilakukan Pemerintah Provinsi Maluku dalam rangka mengevaluasi penanganan Kariu dan Pelauw.

“Jadi tadi hasil evaluasi itu ada langkah-langkah maju mengarah kepada penyelesaian penanganan Kariu dan Pelauw ,”jelas Sadali kepada wartawan usai rakor.

Dia berharap, seluruh masyarakat berdoa agar persoalan ini segera di selesaikan dan pengungsi Kariu bisa kembali ke tempat tinggalnya, dan semua persoalan bisa jalan secara damai.

“Kita hidup dan berdampingan antara satu dengan lain sebagai wujud slogan orang Maluku, potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa. Sagu salempeng di bagi dua,”terangnya.

Sadali menegaskan, semua ini dalam proses. Hasil evaluasi tadi, untuk rekonsiliasi semua tim bergerak, baik dari pemerintah provinsi, Pemkab, dan TNI Polri.

“Semua bergerak cari solusi terbaik. Ada langkah-langkah maju. Pokoknya evaluasi kita ini adalah langkah-langkah yang mengarah ke penyelesaian ini bisa berjalan dengan baik,”tandasnya.

Sadali ungkapkan, pengembalian pengungsi tidak semudah membalikan telapak tangan.

“Kita kembalikan pengungsi untuk tidak menjadi konflik. Kita berharap, ketika warga Kariu balik, persoalan selesai,”ujarnya.

Sementara itu, Bupati Malteng, Abua Tuasikal membenarkan keterangan Pj Sekda Maluku.

“Kita lagi upayakan begitu warga Kariu kembali maka semua masalah selesai. Jadi kita lagi upayakan agar semua masalah  bisa selesai dengan baik. Kita tidak mau, misalkan di kembalikan terus timbul korban lagi. Target kita agar dapat diselesaikan dalam waktu dekat ini,”ungkap Abua.

Bupati jelaskan, walaupun pemerintah berupaya semaksimal mungkin, tapi kalau kedua negeri ini tidak ada kesepakatan, pemerintah mau bikin apa. Harus ada upaya-upaya untuk menyatukan pendapat dari kedua Negeri ini supaya keduanya bisa kembali seperti sedia kala. (it-02)