Seluruh WBP Negatif, Lapas Saparua Gelar Pemeriksaan TBC
Saparua, indonesiatimur.co – Kanwil Ditjenpas Maluku dan Lapas Kelas III Saparua bekerja sama dengan Public Health Tuberculosis Center (PHTC) Kementerian Kesehatan RI menggelar pemeriksaan kesehatan bagi warga binaan untuk mendeteksi penyakit Tuberkulosis (TBC). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Ditjenpas Kemenkumham RI tentang pelaksanaan skrining TBC di lingkungan pemasyarakatan. Sabtu (01/11/2025).
Pemeriksaan dilaksanakan dengan dukungan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Saparua, serta melibatkan tim dari PT Cito Putra Utama. Sebanyak 10 warga binaan menjalani pemeriksaan rontgen dada dan hasilnya menunjukkan seluruh peserta dinyatakan negatif TBC. Tidak ditemukan indikasi penyakit aktif pada warga binaan yang diperiksa.
Kepala Lapas Kelas III Saparua, Pramuaji Buamonabot, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen lapas dalam menjaga kesehatan warga binaan.
“Kami ingin memastikan seluruh warga binaan mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan terpantau. Pemeriksaan ini bukan hanya untuk mendeteksi penyakit, tapi juga menjaga lingkungan lapas tetap bersih dan sehat,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan PT Cito Putra Utama, Doni Eko Nurmawan, menjelaskan bahwa pihaknya menjadi pelaksana pemeriksaan di wilayah Papua dan Maluku sejak pertengahan September 2025.
“Kami bekerja sama dengan Ditjenpas dan Kemenkes untuk membantu lapas melakukan skrining TBC. Pemeriksaan dilakukan secara berjenjang mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, wawancara kesehatan, hingga rontgen dada,” Ujarnya.
Doni menambahkan, apabila dari hasil rontgen ditemukan indikasi TBC, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan dahak atau sputum. Petugas memberikan edukasi kepada warga binaan tentang cara dan waktu pengambilan sampel yang benar. Hasil pemeriksaan dahak akan diinput ke dalam Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) menggunakan akun Lapas untuk membantu pelaporan yang dapat diakses oleh Kanwil, Dinas Kesehatan, dan Kementerian Kesehatan.
Setelah seluruh rangkaian pemeriksaan selesai, tim akan menyusun laporan hasil dan data pemeriksaan untuk dikirim ke pusat melalui email petugas kesehatan Lapas, yang kemudian diteruskan ke Kanwil, Dinas Kesehatan, dan Kemenkes.
Kegiatan ditutup dengan pembagian snack kepada warga binaan dan berjalan tertib serta penuh antusiasme. (it-02)


