Gubernur Maluku Jadi Irup HUT RI Ke 69

Ambon Gubernur Maluku, Said Assegaff, Minggu (17/8) tadi pagi menjadi insprektur upacara (Irup) peringatan HUT RI ke 69, di Tribun Lapangan Merdeka, Kota Ambon.

Ini merupakan pengalaman pertama Assegaff sejak dilantik jadi Gubernur Maluku 11 Maret lalu.

Turut hadir dalam upcara kenegaraan tersebut Ny Retty Assegaff (Isteri Gubernur Maluku), Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, Sekda Maluku Roos Far-Far, Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Meris Wiriady, Kapolda Maluku, Brigjen Pol Murad Ismail, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Wakil Walikota Ambon, Sam Latuconsina, Sekkot Ambon, AG Latuheru, para pimpinan SKPD beserta Forkopimda Provinsi Maluku dan Kota Ambon dan semua unsur perwakilan baik OKP maupun masyarakat didaerah ini.

Dalam sambutannya, Assegaff mengatakan, untuk wilayah Maluku, momentum perayaan ulang tahun RI kali ini, dalam keprihatinan yang dalam. Hal ini dikarenakan ada beberapa negeri di Maluku terlibat konflik antar orang basudara (bersaudara) dan ancaman melebarnya pergerakan organisasi ISIS ke tanah air, tak terkecuali ke tanah Maluku ini.

“Sebagai pewaris negeri pusaka, seharusnya semua orang Maluku maupun yang menempati bumi seribu pulau merasa terpanggil menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat guna tercipta situasi kondusif dan menyenangkan,”tandasnya.

Gubernur mengingatkan masyarakat Maluku, jika ada hal yang mencurigakan, untuk segera antisipasi dan melaporkan kepada pihak yang terkait.

“Proklamasi menjadi tanda dari kebangunan baru bangsa Indonesia untuk menata bangsa ini secara independen dan otonom,”ujarnya.

Dikatakan, suatu bangsa yang lahir melalui Proklamasi adalah bangsa yang menjunjung harkat kebangsaannya. Karenanya, spirit perjuangan Proklamasi haruslah lestari dalam sanubari seluruh warga.

“Momentum Proklamasi yang kita raih, mengajarkan kita bahwa perdamaian dan kemerdekaan adalah cita-cita kemanusiaan yang bernilai luhur sesuai Jargon “Bahwa kami memang mencintai perdamaian, tetapi lebih cinta akan kemerdekaan”, ucap Gubernur.

Perdamaian adalah suatu kondisi kehidupan yang penuh pengertian, saling menghargai, toleransi yang serasi dan setara.

HUT Proklamasi kali ini mengusung tema “dengan semangat proklamasi 17 Agustus 1945 kita dukung suksesi kepemimpinan nasional hasil pemilu 2014 demi kelanjutan pembangunan menuju Indonesia yang makin maju dan sejatera”.

Lebih jauh dikatakan, dengan peringatan HUT RI yang kian matang tersebut, semua pihak diajak untuk menjaga keutuhan NKRI dari berbagai macam tantangan dan ancaman termasuk memerangi kemiskinan dan kebodohan.

“Memerangi kemiskinan dan kebodohan adalah suatu pekerjaan yang tidak hanya menuntut kerja keras, tetapi juga kerja cerdas,” ujarnya.

Gubernur menegaskan, kemerdekaan merupakan langkah awal bagi terwujudnya pemberdayaan seluruh stakeholder yang ada di masyarakat. Artinya bahwa perjuangan kemerdekaan telah mengajarkan kepada kita, bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci bagi terbebasnya bangsa ini dari belenggu penjajahan. Sudah saatnya mengisi kemerdekaan ini dengan menguatkan tekad dan merapatkan barisan.

“Bukan saatnya lagi kita mengedepankan ego bagi kepentingan pribadi dan golongan, bukan saatnya lagi kita mencari-cari kesalahan bagi kebaikan diri sendiri, dan bukan saatnya lagi kita tertawa di atas kesedihan dan penderitaan orang lain. Saat ini adalah masanya kita bersatu, demi satu tujuan, mantapnya pembangunan Maluku,” ujarnya.

Bertindak sebagai Komandan Upacara , Letkol Inf Yanto Reinhard Naingolan. Pasukan pengibar bendera (Paskibra) terdiri dari kelompok 17, 8 dan 45. Dimana untuk kelompok 17 dan 8 adalah pilihan dari siswa-siswi terbaik dari kabupaten/kota di Maluku. Untuk pembawa baki dari pasukan 8 oleh Nelly Ruhulessin dari SMA Negeri 1 Ambon. (Ghea)