Dinas Pendidikan KKT Akan Monitoring Kegiatan Belajar Di Rumah

Saumlaki, indonesiatimur.co

Perhatian khusus bagi para siswa-siswi sekolah terdampak pandemi covid-19 yang selama ini melakukan belajar di rumah (home studing), maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) akan melakukan monitoring langsung pada kecamatan dan desa-desa se Tanimbar, guna memastikan instruksi kepada para guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi kontrol terhadap waktu belajar anak didik di rumah.

Monitoring kegiatan home studing yang dilakukan langsung oleh dinas tersebut akan dilakukan mulai  Selasa 28 April 2020. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KKT, Herry Lerebulan, saat dimintai keterangannya oleh media, pada Senin (27/04/2020).

“Kita monitoring dan evaluasi, apakah program belajar di rumah dan berbagai imbauan itu dijalankan atau tidak,” tandasnya.

Dirinya mengakui, untuk program belajar lewat TVRI yang digalakan oleh Pemerintah Pusat, untuk wilayah Tanimbar dianggap kurang efektif. Pasalnya, tidak semua kecamatan di wilayah ini, listrik 24 jam terlayani. Kemudian untuk program belajar lewat internet, itu tidak mungkin, sebab jaringan internet selain lelet tetapi juga belum menjangkau semua pelosok Tanimbar.

“Sekarang belajar lewat pemberian tugas dari guru kepada siswa. Ini lebih efektif, tetapi membutuhkan kontrol kita semua, bukan cuma guru dan dinas pendidikan saja,” tandasnya.

Meski dirinya mengakui, anggaran yang dimiliki dinas sangat tidak mendukung untuk melakukan kegiatan monitoring ini, namun semangat dan komitmen pihaknya di dinas untuk pengembangan kualitas pendidikan di Bumi Duan Lolat, sehingga dengan dana pribadi, baik selaku kepala dinas, sekretaris dinas dan kepala-kepala bidang, akan digunakan untuk melakukan kontrol tersebut.

Ditambahkan Sekretaris Dikbud, Kace Fatlolon, bahwa dukungan orang tua dalam mengawasi anak di rumah saat jam belajar, jauh lebih efektif ketimbang semua diserahkan tanggungjawabnya kepada para guru. Sebab menurut dia, peran orang tua lebih dominan.

“Dalam kondisi wabah covid-19 ini, jika ada penilaian pihak lain bahwa belajar dirumah belum maksimal, kita realistis saja memang belum maksimal. Tetapi dinas sudah berbagai cara upayakan, tanpa anggaran saja, kita turun untuk monitoring dan evaluasi,” ungkapnya. (it-03)