Hipertensi Jadi Sebab Tiga Pejabat KKT Gagal Di Vaksin

Saumlaki, indonesiatimur.co

Tiga pejabat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), diantaranya dari jajaran pemerintah daerah, dan pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) gagal divaksinasi Covid-19 tahap awal karena mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemda KKT Blendy Souhoka, mengatakan, dari 15 pimpinan Forkominda yang hadir, tiga pejabat di antaranya gagal divaksinasi. Mereka adalah Penjabat Sekda Ruben Moriolkossu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Saumlaki Mujiarto, serta Komandan Lanal Saumlaki Letkol Laut (P) Ridwan Rizky Musa, M.Tr. Opsla.

Juru bicara pemerintah daerah ini menjelaskan kalau ketiga pejabat itu ditunda vaksinnya, lantaran pada saat dilakukan cek kesehatan mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi.

“Semua rata-rata tensinya tinggi ya. Jadi biasanya kalau kondisinya capek atau lelah, tensinya tinggi,” ujarnya pada Kamis (28/01/2021).

Dirinya mengakui ketiganya sempat dilakukan istirahat sebelum pengecekan kesehatan kedua kalinya. Namun ketika diisitarahatkan dan dicek kesehatan, tensinya masih juga tinggi, makanya ditunda. Namun demikian, ke tiga orang tersebut dapat dilakukan vaksinasi susulan yang nanti akan diatur oleh dinas kesehatan.

Sementara itu, Penjabat Sekda Ruben Moriolkossu, yang membacakan sambutan Bupati KKT Petrus Fatlolon, saat launching perdana Vaksin Sinovac ini, mengungkapkan kalau dari jumlah vaksin 2.520 dosis yang tiba di Saumlaki kemarin, dalam kondisi aman. Dimana sebanyak 1.260 orang, masuk dalam priotas pertama penerima vaskin tahap awal.

“Saya harap tidak boleh ada polemik di masyarakat terkait vaksin ini. Presiden kita sudah jadi contoh bagi rakyat, dan diikuti oleh pejabat dari pusat hingga daerah, bahkan tokoh agama semua juga ikut vaksin. Harusnya juga pejabat Pemda jadi contoh pertama untuk nantinya vaksin ini diberikan ke warga KKT. Petugas kesehatan juga sudah dilatih sebagai vasilitator,” ujarnya.

Dirinya berharap, semua yang mengikuti vaksin diawal ini, memiliki tanggungjawab sebagai corong informasi kepada warga bahwa vaksin Corona Virus ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kembali Bupati ingatkan melalui sambutannya, kendati vaksin sudah diberikan, namun protokol kesehatan harus tetap dijaga.

“Kita harus dukung semua upaya yang dilakukan Pemda. Kegiatan ekonomi bisa tumbuh baik, anak-anak bisa sekolah dengan normal, kegiatan-kegiatan juga bisa kembali utuh,” tutupnya.

Kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan dr. Edwin Tomasoa, menjelaskan kalau pemberian vaksin ini kepada masyarakat yang umurnya 18 sampai 59 tahun. Terkhusus untuk pencanangan perdana ini, dibatasi 15 orang saja yakni Forkopimda, Kadinkes, dan tokoh agama. Selanjutnya vaksin akan diberikan bertahap, terhitung dari tanggal 27 Januari 2021 hingga 31 Januari 2022. (it-03)