Butuh Kolaborasi DPPKB dan Dinkes Untuk Turunkan Angka Stunting

Ambon, indonesiatimur.co- Untuk percepatan penurunan angka stunting di Kota Ambon, maka Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Ambon dan Dinas Kesehatan (Dinkes) harus kerjasama berkolaborasi serta bersinergi. Hal ini dikatakan
Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, saat membuka Rakor Percepatan Penurunan Stunting di Marina Hotel, Kamis (16/03/2023).

“Adanya ego sektoral menjadi salah satu faktor penghambat intervensi kebijakan dalam upaya percepatan penurunan angka Stunting, sehingga diingatkan kepada OPD terkait dalam lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk dapat menyadari hal tersebut,”ujarnya.

Penjabat akui, dirinya menaruh harapan besar pada DPPKB dan juga Dinkes serta OPD teknis lainnya, sehinga dapat kolaborasi dan bersinergi dalam penurunan stunting. Karena salah satu faktor penghambat intervensi kebijakan kita adalah ego sektoral.

Menurutnya, ego sektoral biasanya terjadi di pemerintahan apabila ada pelimpahan kewenangan, dalam hal stunting yang dari Dinkes ke DPPKB. Karena awalnya itu tanggungjawab penanganan stunting ada di Kementerian Kesehatan, diturunkan ke Dinkes. Kemudian kewenangan tersebut dirubah ke BKKBN yang diturunkan ke DPPKB.

“Terkadang kita sulit untuk melepaskan suatu kewenangan kepada yang lain dan ini hal yang biasa terjadi di lingkungan pemerintahan. Ego sektoral seperti beginilah yang membuat lain tidak tolong lain, lain tidak bantu lain, lain sengaja membiarkan yang lain untuk tidak berhasil,” jelasnya.

Untuk, dirinya berharap, DPPKB Ambon dan Dinkes Ambon bisa bekerjasama untuk menuntaskan angkat stunting di Kota Ambon.

Sementara itu, Ketua Percepatan Penurunan Stunting Kota Ambon, Agus Ririmasse, menambah, pihaknya akan melaksanakan pertemuan bersama antara DPPKB dan Dinkes, sehingga bisa menyatukan presepsi dan berkolaborasi untuk menghilangkan stunting di Kota Ambon.

“Hal yang akan kita buat ini untuk Kota Ambon bukan sektoral, selalu Ketua tim saya akan mengintervensi dinas terkait, sehingga kita bisa bekerja sama-sama untuk menurunkan stunting. Dan intinya Kota Ambon tahun 2024 angka stunting kita akan turun dibawah rata-rata,” pungkas Ririmasse. (it-02)