Menteri Susi Terima Gelar Adat Dari Masyarakat Pulau Lonthoir

Menteri KKP Susi Pudjiastuti memberikan sambutan setelah menerima gelar Mama Orasiwa Luar dari masyarakat adat Pulau Lonthoir, Banda, Maluku Tengah

Banda, indonesiatimur.co – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerima gelar kehormatan adat dari masyarakat adat Pulau Lonthoir (Pulau Banda Besar), Kepulauan Banda, Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Minggu pagi (22/10/2017).

Prosesi adat tersebut merupakan bentuk penghargaan masyarakat atas tindakan-tindakan Susi dalam melindungi wilayah laut Indonesia dari kegiatan illegal fishing. Oleh 7 kampung adat di Pulau Lonthoir, ibu Susi dianugerahi gelar “Mama Orasiwa Luar” atau yang berarti ibu adat Pulau Lonthoir yang berasal dari luar.

Dalam sambutannya, Susi mengajak warga Banda untuk ikut menjaga kelestarian terumbu karang di Banda yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dia menyayangkan penggunaan fin besar di area terumbu karang yang kedalamannya kurang dari 5 meter, sambil menceritakan pengalamannya menemukan terumbu karang yang rusak, ketika dia melakukan kegiatan paddling pada pagi hari di Lava Flow sebelum acara adat tersebut.

“Kedalaman tak seberapa, tapi pakai fin yang besar-besar. (Turis) Injak sana, injak sini, pecah semua karangnya. Memang tidak ada bom, tapi ada wisatawan yang tidak tahu menjaga lingkungan. Katanya datang untuk menikmati keindahan alam.” keluh Susi.

Menteri yang datang di Banda pada hari Sabtu sore ini juga mengingatkan warga terkait permasalahan sampah di laut terutama sampah plastik. Dia mengingatkan agar tidak membuang sampah di air, terutama sampah plastik, karena plastik sangat sulit terurai. Terkait masalah ini, menteri menjanjikan bantuan.

“Nanti saya perintahkan PRL (Dirjen Penataan Ruang Laut) untuk sumbangkan kapal dan jaring untuk tangkepin sampah,” ujar Susi.

Selain itu dia juga meminta Dirjen PRL untuk memberikan sumbangan peta dan goggle (kacamata renang) kepada anak-anak SD di Lonthoir agar mereka juga belajar mengenali keindahan bawah laut mereka sendiri.

“Kita akan kumpulkan 500 goggle, biar anak-anak bisa renang dan lihat cantiknya karang. Karena kalau mereka tidak lihat cantiknya bawah laut, ya bagaimana mereka bisa jaga?” lanjut Susi disambut tepuk tangan masyarakat.

Agar tidak terlalu serius, Susi melontarkan candaan yang disambut gelak tawa warga.

“Dirjen PRL janji? Berapa lama goggle nya sampai? Minggu depan, janji? Oke, minggu depan! Kalau tidak nanti kita kirim ke sini, kita tenggalamkan saja pak Tyo (Bramantyo), kata Susi sambil tersenyum.

Acara yang digelar di balai desa Lonthoir ini kemudian dilanjutkan dengan prosesi tutup sasi lobster, taripang dan lola, yang berarti penangkapan lobster, ikan teripang dan ikan lola di perairan Lonthoir akan berhenti selama beberapa tahun seperti moratorium yang diterapkan oleh Susi dan jajarannya.

Hadir pula dalam event ini antara lain, Duta Besar Amerika Serikat Joseph R Donovan, Dirjen Penataan Ruang Laut Bramantyo, Sekertaris Daerah Provinsi Maluku Hamin bin Thahir, Wakil Bupati Maluku Tengah Marlatu Leleury dan Kepala Dinas Pariwisata Maluku Habiba Saimima. Rangkaian penganugerahan gelar dan prosesi tutup sasi tersebut juga merupakan rangkaian dari event Pesta Rakyat Banda 2017 yang digelar dari tanggal 11 Oktober hingga 11 November. [senopati M]