BETA TULUS Goyang Latuhalat

AT-HL 1 OKAmbon, indonesiatimur.co – Mengawali kampanye perdana dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Maluku, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Abdullah Tuasikal – Hendrik Lewerissa atau pasangan “BETA TULUS” ini memilih Dusun Waemahu, Desa Latuhalat Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon sebagai lokasi awal kampanyenya.

Saat memasuki Desa Latuhalat, Calon Gubernur Maluku, Abdullah Tuasikal yang datang beserta rombongan, disambut dengan totobuang hingga ke lokasi kampanye.

Selain totobuang, masyarakat Waemahu juga menyambut Abdullah Tuasikal yang didampingi isterinya, Ny Miranti Tuasikal, Ketua Tim Pemenangan pasangan “BETA TULUS”, Ayu Hasanussi, Saleh Watilette, Linda Noya dan sejumlah pendukungnya dengan nyanyian sambil bergoyang mengikuti alunan musik yang merdu.

Kemeriahan ini merupakan ekspresi warga Dusun Waemahu, karena dusun tersebut dipilih sebagai lokasi pertama kampanye dialogis.

“Kami sangat bahagia dan bangga karena Waemahu dipilih sebagai lokasi pertama kampanye dialogis pasangan Abdullah Tuasikal dan Hendrik Lewerissa,” ungkap salah seorang warga, Minggus Latuputty.

Dia menegaskan, Desa Latuhalat merupakan basis pasangan BETA TULUS, karena dari 7000-an pemilih, bisa dipastikan paling sedikit 60 persen masyarakat yang mempunyai hak memilih akan mencoblos pasangan dengan nomor urut satu.

“Di Desa Latuhalat ada 7000 pemilih, 60 persen akan memilih pasangan yang dikenal dengan slogan BETA TULUS,” tegas Latuputty.

Sementara itu, bagi Bapa Dullah (sapaan akrab Abdullah Tuasikal), kunjungannya ke Dusun Waemahu bukanlah kampanye, melainkan silaturahmi antar orang basudara (bersaudara).

“Saya datang ke Dusun Waemahu ini bukan untuk kampanye melainkan silaturahmi dengan orang sodara. Oleh karena itu, saya menghimbau masyarakat pilihlah calon Gubernur dengan hati yang tulus,” tandasnya.

Tuasikal menegaskan, visi saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Maluku periode 2013 -2018 adalah menjadikan masyarakat Maluku sehat, pintar, cerdas dan sejahtera. Oleh karena itu, perlu adanya program pemberdayaan.

“Pemerintah daerah harus membuat program pemberdayaan, khususnya pemberdayaan masyarakat pesisir untuk di Dusun Waeamahu. Sebab, Waemahu dikenal sebagai pemasok ikan tuna hingga keluar negeri,” tandasnya.

Stablitas keamanan juga menjadi salah satu visi mantan Ketua KNPI Maluku ini. Karena menurutnya, jika aman, maka pembangunan akan berjalan lancar, sehingga perekonomian dapat tumbuh.

“Belajar dari pengalaman masa lalu, saat rusuh, anak-anak daerahlah yang susah. Tapi jika aman, maka roda pembangunan dapat berjalan dengan lancar, sehingga perekonomian menjadi lebih baik lagi dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Pria yang juga pernah menjabat Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku ini juga menghimbau masyarakat untuk saling menghargai antar umat beragaman.

“Seperti semboyan kami, Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu. Apapun suku dan agama  kita harus tetap saling menghargai dan menghormati,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Tuasikal juga memuji model kepemimpinan Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, yang dikenal suka berkunjung ke pelosok-pelosok daerah, sehingga bisa mengetahui kebutuhan masyarakat.

“Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau turun ke pelosok-pelosok, seperti Pak Karel. Semasa saya masih menjadi Bupati Maluku tengah, saya juga suka ke pelosok-pelosok, karena itu perwujudan komitmen saya untuk membangun desa,” ungkapnya.

Dirinya meminta, masyarakat Dusun Waemahu untuk menggunakan hak pilihnya nanti pada 11 Juni mendatang. “Pilihlah dengan hati yang tulus, jangan ada paksaan. Pilih pemimpin yang cerdas, mau membangun dan mau berjuang untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Selain kampanye dialogis dengan masyarakat Dusun Waemahu, rombongan BETA TULUS juga diterima masyarat Dusun Omputty, Desa Latuhalat dengan penuh sukacita. (GKS)