Warga memblokade jalan dengan menebang pohon dan memalangkannya ke tengah jalan. “Kami mengecam tindakan arogan polisi yang main hakim sendiri padahal saya cuma menahan mobil mereka dan memberitahukan jika kami akan menggelar demo. Namun tiba-tiba dipukuli bahkan ditodongkan senjata gas air mata,” ungkap Muhammad Hasddin, korban pemukulan anggota Brimob, seperti dikutip Kompas.com.
Kekerasan yang dialami Hasddin itu berawal saat ia sedang memasang spanduk di tepi jalan. Di waktu bersamaan, tiba-tiba kendaraan pengangkut karyawan milik perusahaan melintas. Hasruddin lalu menahan bus karyawan tersebut, namun tiba-tiba turun beberapa orang berseragam Brimob dan langsung memukuli Hasruddin.
Akibat penutupan akses jalan itu, hingga malam ini kendaraan milik PT Vale baik yang dari arah pabrik maupun dari lokasi pelabuhan bongkar muat, tertahan.
Tambang PT Vale sudah beberapa kali diprotes warga sekitar. Pada 11 Juni warga sekitar tambang mengadakan unjuk rasa untuk memprotes penangan limbah perusahaan itu. Sebelum, pada Maret lalu warga juga menuntut pembayaran dana kompensasi sawah dan kebun yang tenggelam tahun 1975. Aksi warga pada Maret itu dibubarkan secara paksa oleh polisi.