Categories: Nasional

Tiba dari World Expo Milano, Indonesia Raih 3 Kesuksesan

world expo milano 2015 (foto: int)
world expo milano 2015 (foto: int)

Jakarta – Indonesia berhasil memperkenalkan diri sebagai negara kepulauan terbesar di dunia pada acara World Ocean Day pada World Expo Milano (WEM) Ke-15 di Italia. Diplomasi internasional kelautan tersebut dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Kartika Jala Krida (KJK) KRI Banjarmasin.

”Kita menyambut datangnya Satgas Kartika Jala Krida,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo saat menyambut kedatangan seluruh awak KRI Banjarmasin di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, seperti dilansir Koran-Sindo, 23/07.

Indroyono mengungkapkan bahwa Satgas tersebut telah berlayar selama 82 hari dari Jakarta sampai Genoa dan kembali lagi ke Jakarta dengan selamat.

“Apa yang dilakukan Satgas Jala Krida ini bukti dalam memperkenalkan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia,” jelasnya.

Indroyono mengungkapkan bahwa kegiatan ini mengulang sejarah 51 tahun silam, dimana kapal Indonesia juga pernah ikut dalam kegiatan New York Fair.

”Kini 51 tahun kemudian kalian ikut World Expo Milan. Ini telah menunjukkan kepada dunia, kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia,” ucapnya.

Indroyono menjelaskan bahwa ada tiga kesuksesan yang telah diperoleh para awak KRI Banjarmasin-592 ini. Pertama , kapal ini merupakan kapal buatan dalam negeri yakni PT PAL Surabaya. Kedua , para taruna yang ikut dalam perjalanan ini langsung mendapatkan kenaikan pangkat.

“Ketiga, mereka berhasil mempromosikan pariwisata Indonesia,” jelasnya.

Indroyono juga menambahkan bahwa perjalanan ini merupakan bagian dari program pendidikan kelautan TNI AL.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi mengatakan, perjalanan ini awalnya kegiatan kurikulum TNI AL dalam mempraktikkan semua materi klasikal pelayaran dan penjagaan di kapal.

“Pelayaran ini sekaligus uji coba kapal perang mengingat kapal ini produk dalam negeri. Ternyata, kualitas dalam negeri tidak kalah,” jelas Ade. (aK)