PT IMJ Gelar Pasar Murah Akhir Tahun

Waisarissa, indonesiatimur.co – Jelang akhir tahun 2017, Artha Graha Peduli (AGP) kembali menggelar pasar murah diseluruh Indonesia, yang dilakukan bekerjasama dengan PT Indonesia Mitra Jaya (PT IMJ) sebagai donatur dari AGP, yang berlokasi di Desa Waisarisa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku.

“Sebagai bagian dari Artha Graha Peduli (AGP), kami juga ikut berpartisipasi menggelar pasar murah di lokasi perusahaan,” demikian diungkapkan perwakilan PT IMJ, Nasrun.

Menurut Nasrun kegiatan pasar murah ini sebagai bentuk kepedulian CSR dari unit-unit usaha yang tergabung dalam AGP. ” Kami ingin membantu masyarakat yang kurang beruntung dan juga sebagai sarana silaturahmi dengan masyarakat disekitar tempat kami berusaha,” jelas Nasrun.

Menurutnya, kegiatan ini diharapkan bisa mendukung upaya pemerintah menjaga stabilitas harga bahan pokok dan meredam tekanan inflasi yang kerap terjadi menjelang hari-hari raya. Untuk tahun 2017 ini, PT IMJ menjual 500 paket sembako seharga Rp 25ribu.

“Paket sembako yang kami jual terdiri dari beras 2 kg , minyak goreng 1liter, gula 1kg, mie instan 3 bungkus. seluruh paket tersebut apabila Harga normal jika di beli dipasar rata-rata Rp 58.650 – Rp 60.000. Sedangkan di pasar murah ini masyarakat cukup membayar Rp 25ribu. Itu artinya kami memberi subsidi 58%,” tandasnya.

Kehadiran pasar murah akhir tahun 2017 yang digelar 3 hari dari Selasa (12/12), disyukuri warga Desa Kamal dan Desa Waisarisa, Kabupaten SBB. Ini diungkapkan Aleksander. Pria berusia 84 tahun yang terlihat segar dan sehari-hari berprofesi sebagai tukang mengatakan , sangat bersyukur dengan kegiatan pasar murah ini. “Setiap tahun perusahaan 2 kali bikin pasar murah. Saya selalu datang dan belanja dengan membawa KTP,”terangnya.

Hal yang sama diungkapkan Salma. Ibu rumah tangga berusia 64 tahun yang kadang mengumpulkan batu kali yang nantinya dijual saat ada proyek, juga mensyukuri gelaran ini.

“Hanya PT IMJ dan Artha Graha Peduli saja yang selalu bikin pasar murah. Tidak ada pihak swasta atau pihak lain yang bikin di desa kami,”ungkapnya. (it-04)