Budaya Hot 

20 seniman muda Indonesia Timur menimba ilmu di Studiohanafi

Sebanyak 20 orang seniman muda asal Indonesia Timur mendapat kesempatan menimba ilmu dari para seniornya dalam program Residensi Masyarakat Indonesia Cipta, di Studiohanafi, Depok selama 30 hari.

Para seniman muda tersebut berasal dari 5 provinsi Indonesia Timur di mana masing-masing mengirimkan 4 seniman muda yang terdiri dari perupa, penulis (sastrawan), fotografer, dan sineas (filmaker). Kelima provinsi tersebut adalah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara dan Papua.

Project Director program Residensi ini, Nukila Amal mengatakan bahwa program ini berawal dari kolaborasi antara dirinya dengan Hanafi dalam penggarapan buku anak berjudul “Mirah Mini” sejak 2010. Gagasan buku anak tersebut kemudian berkembang dan digandengkan dengan pengembangan kesenian dan seniman muda di kawasan Indonesia Timur.

“Kami merasa prihatin melihat jurang (gap) kesempatan yang memisahkan kita dengan saudara-saudara kita dari timur. Masalah seperti inilah yang menurut kami pemerintah harus menanganinya dengan segera, namun kami berpikir bahwa yang terbaik adalah langsung berbuat sesuatu yang langsung yang kita bisa lihat hasilnya,” katanya.

Pelukis Hanafi yang juga menjadi tuan rumah dalam program residensi ini menyatakan bahwa dukungan terhadap program cukup banyak datang dari teman-teman seniman sehingga program ini terlaksana.

“Ada juga teman-teman dari galeri seni yang juga membantu kami, seperti galeri Dia.Lo.Gue di Kemang dan juga komunitas-komunitas seni yang menjadi tujuan field trip program Residensi.”

Beberapa nama besar juga berpartisipasi membagikan ilmunya kepada para seniman muda Indonesia Timur ini. Diantaranya, Adinda Luthvianti, Afrizal Malna, Bandung Mawardi, Cok Sawitri, Goenawan Mohammad, Hafiz, Hanafi, Jakob Sumarjo, Keng Sien, Moelyono, M Abduh Aziz, M Firman Ichsan, Nono Anwar Makarim, Nirwan Dewanto, Nukila Amal, Rayya Makarim, Rudi Fofid, Syafri Munardi, Tinus Hariadi, Zen Hae.

Program residensi 30 hari tersebut akan berakhir pada tanggal 28 November ini. Seluruh peserta kemudian diharapkan dapat memulai sebuah proyek yang sesuai dengan minatnya dan melibatkan komunitas di mana ia berkecimpung.

“Kami berharap mereka bisa membangun komunitasnya, kami akan memonitor perkembangan proyek dan memberikan konsultasi bila mereka membutuhkannya.” Ujar Nukila. (ps/intim)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.