Festival Sulaman Karawo Membuat Gorontalo Semakin Terkenal
Kerajinan khas Gorontalo berupa sulaman yang biasa disebut dengan Karawo, kini semakin dikenal masyarakat luas. Salah satu faktornya adalah penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang diterima Pemerintah Provinsi Gorontalo pada festival karawo kemarin.
Setelah mendapatkan hak paten sebagai kerajinan khas masyarakat Gorontalo, memang upaya untuk memperkenalkan karawo terus dilakukan. Dan Rekor MURI yang diperoleh kemarin mampu mengangkat nama Gorontalo bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional.
Jika dahulu, sulaman karawo hanya digunakan pada saat tertentu saja dan bahannya pun sangat menoton, tetapi sekarang, bahan sulaman karawo sudah bermacam-macam, bahkan ada yang terbuat dari bahan sutera. Selain itu hampir semua instansi di Gorontalo pun sudah mewajibkan sulaman karawo sebagai seragam kantor.
Wahyu Purnama sebagai pimpinan Bank Indonesia (BI) sampai saat ini tak henti-hentinya mempopulerkan karawo dengan mendirikan bengkel karawo. Bahkan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pun mengakui hal ini.
“Pak Wahyu dikenal sebagai Bapak Karawo. Sebagai orang Gorontalo, saya malu karena justru Pak Wahyu yang lebih aktif mempopulerkan karawo,” ujar Gubernur Gorontalo Rusli Habibie ketika memberikan sambutan pada acara puncak festival karawo, Minggu (1/12).
Dikutip gorontalopost.com, selasa, (02/12), seluruh perbankan yang ada di Gorontalo berpartisipasi mensukseskan agenda tahunan ini. Bank BRI Cabang Gorontalo pun berhasil menyabet juara Umum.
Dari enam kategori yang dilombakan, tiga diantaranya juaranya disabet oleh BRI Cabang Gorontalo. Masing-masing juara I karnaval karawo, juara I Mama Mia Karawo dan Juara II fotografi karawo yaitu oleh Afandi Daud.
Pemimpin BRI Cabang Gorontalo, Tri Handono mengaku bersyukur dengan prestasi yang diraih instansi yang dipimpinnya itu.
“Alhamdulillah kita bisa terlibat langsung dalam festival ini, dan juga meraih juara,” ujar Tri Handono. (as)