Eksplorasi Migas di Indonesia Timur Belum Berjalan Baik

[Ilustrasi pengeboran Migas, foto: int]
[Ilustrasi pengeboran Migas, foto: int]
Jakarta – Wacana pemerintah untuk merambah eksplorasi minyak dan gas (Migas) di wilayah timur Indonesia belum bisa berjalan dengan baik. Padahal selama ini, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah berusaha mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mulai melakukan kegiatan eksplorasi tersebut.

“Berdasarkan rencana kerja dan anggaran (work plan and budget/WP&B), saat ini kegiatan eksplorasi di Indonesia masih terpaku di wilayah barat dan tengah,” kata Pejabat Sementara (Pjs) Deputi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Ngatijan seperti dilansir Okezone, (18/05).

Menurutnya, salah satu hal yang membuat KKKS enggan melakukan kegiatan eksplorasi tersebut adalah dikarenakan saat ini kondisi harga minyak dunia yang masih di level rendah. Hal itu kemudian berpengaruh besar terhadap kesiapan kontraktor untuk melakukan ekplorasi.

“Stigma ‘go to east’ belum berjalan,” kata Ngatijan.

Kemudian, lanjut Ngatijan, selain karena kondisi harga minyak dunia yang turun, alasan lainnya adalah karena lapangan-lapangan migas di Indonesia termasuk pada kategori lapangan tua dan laut dalam.

“Faktor-faktor itu yang membuat kegiatan eksplorasi di Indonesia saat ini sangat rendah,” ungkapnya.

Tahun ini, sebut Ngatijan, hanya ada 149 kegiatan eksplorasi yang sedang berjalan dan hal itu belum membuahkan hasil apalagi memberikan keuntungan yang maksimal.

“Tercapainya juga 35 persen,” ucap dia.

Dia menambahkan, keuangan KKKS tidak kuat sehingga mereka tidak eksplorasi dengan alasan perlu mencari partner, kemudian kendala perizinan, seperti hutan lindung.

“Lalu juga dari masyarakat sekitar isu sosial itu menyebabkan tidak tercapainya eksplorasi,” jelasnya. (as)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.