Daerah Maluku 

Walikota Ambon Dan Kapolda Maluku Canangkan Tiga Kampung Tangguh

Ambon, indonesiatimur.co – Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dan Kapolda Maluku,Kapolda Maluku, Irjen Pol. Baharudin Djafar,  pada Rabu (30/09/2020), mencanangkan Kampung Tangguh Nusela, yang merupakan kampung tangguh 3 Negeri adat, yaitu Negeri Nusaniwe, Negeri Seilale dan Negeri Latuhalat.

Menurut Walikota, kampung tangguh artinya tangguh dari aspek keamanan dan tangguh dari aspek kesehatan. Ini yang membuat Pemerintah Kota Ambon bekerjasama dengan Polda Maluku dan Polres Pulau Ambon untuk membentuk kampung tangguh. “Hari ini telah dibentuk kampung tangguh di 3 negeri. Jadi total sudah ada 7 kampung tangguh di Kota Ambon. Sedangkan di kota Ambon ada 30 desa. Berarti masih ada 23 desa yang belum. Oleh karena itu saya mendorong camat agar terus memberikan perhatian untuk pembentukan Kampung Tangguh ini,”tandasnya.

Walikota menegaskan, penting untuk memberikan motivasi kepada 23 desa lainnya untuk membentuk kampung tangguh, karena menurut Menteri Keuangan, Indonesia akan mengalami masa krisis ekonomi yang berkepanjangan.
“Oleh karena itu otonomi daerah, terutama otonomi dari segi ketahan pangan itu sangat penting sekali dari tiap-tiap desa yang ada , seperti yang kita laksanakan sekarang,”jelasnya.

Mengingat ketiga negeri ini mayoritas masyarakatnya adalah nelayan, maka Pemkot Ambon mendorong agar sektor perikanan menjadi sektor unggulan untuk ketahanan pangan itu.

Saat pencanangan kampung tangguh dilakukan, para ibu-ibu penjual ikan meminta bantuan loyang dan payung dari pemkot. Permintaan ini mendapat respon positif dari Walikota, yang berjanji akan memberikan bantuan tersebut.

“Memang saya sadari juga bahwa selama ini kita perhatikan suami-suaminya mereka yang merupakan nelayan , padahal yang menentukan harga pasar sekarang ibu-ibu, yang tadi menyampaikan aspirasinya.
Oleh karena itu tempat jualan, loyang dan payung misalnya nanti kita perhatikan. Saya sudah bilang Kadis Perikanan untuk inventarisir, lalu kita akan bantu dalam waktu dekat,”ujarnya.

Sementara itu, menurut Kapolda Maluku, Irjen Pol. Baharudin Djafar, program kampung tangguh ini adalah salah satu program nasional dalam menghadapi pendemi corona ini.

“Banyak ketangguhan yang harus di ciptakan. Pertama ketangguhan menghadapi kesehatan, yang kedua menormalkan pertumbuhan ekonomi. Ini adalah cara yang paling tepat untuk digunakan dalam bentuk komunitas-komunitas tertentu. Dan ini harus digairahkan seperti yang dilaksanakan oleh Walikota saat ini, untuk menggairahkan 3 negeri yang ada sekarang,”terangnya.

Kapolda menekankan, pembentukan dan pencanangan kampung tangguh ini dilakukan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, tetapi tidak melupakan ptotokol kesehatan. “Ini yang perlu kita sama-sama dukung agar ini bisa menjadi contoh untuk di daerah-daerah yang lain,”sebutnya.

Dikatakannya, Maluku terkenal sebagai daerah kepulauan.Oleh karena itu, pembentukan kampung tangguh di 3 negeri yang mayoritas pekerjaan masyarakatnya adalah nelayan mudah-mudahan menjadi contoh bagi masyarakat Maluku lainnya.

Kapolda juga menjelaskan, di setiap polres bahkan setiap polsek membuat kampung-kampung tangguh ini wilayah masing-masing. Pembentukan kampung tangguh disesuaikan dengan hasil bumi atau sumber daya alam yang ada di desa tersebut. ” Kalau disitu hasil-hasil dari masyarakat misalnya pertanian, yang ditangguhkan adalah hasil pertaniaanya. Kalau disitu hasil laut seperti saat ini, maka dioptimalkan hasil lautnya.Sebenarnya prinsipnya produktivitas masyarakat kita tingkatkan maka kehidupan roda pemerintahan tentu juga lebih baik,”ungkapnya.

Disaat pandemi ini, Kapolda berpesan kepada masyarakat, kalau kegiatan agama di tempat ibadah masih terbatas, itu protokol kesehatan yang tetap harus dipatuhi,namun tetap utamakan mendekatkan diri kepada pencipta, sehingga apa yang di hasilkan atas ridho dari yang kuasa.(it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.