SKK Migas Bersama INPEX Tuntaskan Motocean Service Visit, Proyek LNG Abadi
Saumlaki, indonesiatimur.co –
Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela Ltd., telah berhasil menyelesaikan metocean service visit untuk Proyek LNG Abadi, meski di tengah pandemi Covid-19. Pelaksanaan metocean service visit untuk Proyek LNG Abadi tersebut dilaksanakan pada wilayah perairan Lapangan Abadi di Laut Arafura, dan bahkan tanpa adanya penularan Covid-19 maupun tanpa adanya kecelakaan kerja.
SKK Migas bersama KKKS INPEX Masela Ltd., pada 13 September 2020 lalu, bertolak dari Jakarta dengan menggunakan Kapal NV NMS Briliance menuju wilayah Lapangan Abadi, dan membawa para personil beserta awak kapal untuk pelaksanaan metocean service visit yang dilakukan tanpa harus sandar pada pelabuhan Yos Sudarso, Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk menjalani masa karantina. Pada Jumat, 9 Oktober 2020, kapal tersebut telah tiba kembali di Jakarta.
Untuk diketahui, pelaksanaan metocean service visit yang dilakukan tersebut, merupakan suatu inovasi baru, guna melakukan inspeksi dan perawatan terhadap sebanyak 17 stasiun metocean di laut serta pengambilan data terkait metocean. Pengambilan data tersebut bahkan dilakukan dengan lebih cepat untuk kemudian dilakukannya proses pengolahan serta analisis data yang diperoleh.
“Dengan inovasi baru ini, inspeksi dan perawatan terhadap 17 stasiun metocean di laut serta pengambilan data terkait metocean dapat dilakukan dengan lebih cepat, untuk selanjutnya akan diolah dan dianalisis,’’ ungkap Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno.
Secara lebih detil, dirinya menjelaskan, aktivitas utama yang dilakukan selama metocean service visit adalah melakukan pengambilan, pengecekan, dan perawatan peralatan dan sensor pada stasiun pengamatan metocean, serta mengunduh dan memverifikasi data serta sistem penyimpanan data, hingga memasang kembali sensor dan peralatan ke stasiun pengamatan metocean tersebut.
Ia melanjutkan, aktivitas metocean service visit yang dilakukan di tengah masa pandemi Covid-19, cukup merepotkan sehingga harus ada inovasi baru dari SKK Migas dan INPEX dalam melakukannya, seperti halnya metode kali ini dalam pelaksanaan service visit, dilaksanakan tanpa terlebih dahulu harus bersandar pada pelabuhan Yos Soedarso Saumlaki. Meski demikian, pemberlakuan dan monitoring protokol kesehatan anti-Covid-19 terus dilakukan dengan ketat terhadap para personil dan awak kapal, sesuai standar World Health Organization (WHO) setiap hari baik sebelum berangkat, saat berada di kapal, maupun setelah selesai service visit.
“Keberhasilan ini menjadi preseden yang baik bagi pelaksanaan aktivitas Hulu Migas di Lapangan minyak dan gas bumi lainnya selama masa pandemi Covid-19 ini,” tutur Julius.
Sementara itu, Vice President Corporate Services INPEX Masela, Ltd Henry Banjarnahor mengapresiasi suksesnya metocean service visit tersebut dan mengucapkan terima kasih, baik kepada SKK Migas atas dukungannya yang kuat terhadap pelaksanaan metocean service visit di masa pandemi Covid-19. Apresiasi dan ungkapan terimakasih juga ia berikan kepada Pemerintah Provinsi Maluku serta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar atas dukungannya yang luar biasa sehingga metocean service visit berlangsung dengan lancar dan selesai tepat waktu.
“Hal ini memberikan semangat bagi kami bahwa inovasi-inovasi lain dapat direncanakan dan dilakukan setelah melalui kajian yang sangat seksama, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” ujar Henry.
Ia mengatakan, proyek Abadi Masela ini direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 1.750 MMSCFD (9,5 MTPA LNG dan 150 MMSCFD gas pipa). SKK Migas menargetkan proyek Abadi Masela dijadwalkan dapat berproduksi pada tahun 2027 mendatang. (it-03)