PLT Ketua DPD IPPMAP Minta Warga Pelauw, Ory dan Kariu Hentikan Pertikaian
Ambon, indonesiatimur.co – Plt Ketua DPD Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pelauw (IPPMAP) Propinsi Maluku, Yani Salampessy meminta Masyarakat Pelauw, Ory dan Kariu menghentikan pertikaian yang melibatkan kedua Negeri di di Pulau Haruku tersebut.
Putra Pulauw Haruku ini berharap situasi keamanan di daerah konflik dapat segera tertangani oleh aparat TNI– Polri agar situasi keamanan dapat kembali kondusif.
Salampessy berharap insiden bentrokan yang melibatkan dua desa ini tidak berlanjut, sebab dengan kondisi tersebut akan mengganggu jalannya pembangunan daerah dan aktifitas masyarakat di daerah setempat.
“Konflik yang terjadi di Kariu dan Pelauw ini terkait persoalan tapal batas, bukan persoalan agama sehingga jangan dipolitisir,”tegasnya melalui rilis yang diterima media ini, Rabu (26/01/2022).
Dia menyampaikan bahwa persoalan tapal batas ini sudah konfirmasikan terhadap pihak Polda pada Tahun 2021, saat itu Kapolda Maluku, Irjen Refdi Andri.
Kemudian laporan dari pemerintah Negeri dan IPPMAP belum ditindaklanjuti oleh pihak Kepolisian hingga saat ini.
Poin berikut soal tuntutan proses hukum bagi anggota babinkamtimbas Desa Kariu atas nama Stepi Leatomu yang sangat meresahkan Warga Pelauw dan Ory terkait dengan sikap dan perilaku anggota tersebut yang meresahkan juga tidak ditindak lanjuti, sehingga menjadi akumulasi kemarahan masyarakat Pelauw dan Ory.
“Selain itu, kami DPD IPPMAP Maluku menghimbau kepada kedua belah pihak yang berseteru untuk dapat menahan diri dan mendesak pemerintah provinsi dan kabupaten untuk segara melihat para korban,”tandasnya.
Selanjutnya Salampessy mengecam statmen dari habib Rifki Al Hamid lewat vidio singkatnya yang menyatakan Gereja di bakar oleh Masyarakat Pelauw dan Ory. Info tersebut menurutnya sesat dan tidak bisa di pertanggung jawabkan karena kondisi fisik gereja tidak dibakar.
Dia juga menghimbau masyarakat untuk tidak memberikan komentar di media sosial yang bisa memperkeruh suasana akibat peristiwa yang terjadi.
“Kami mendorong pihak keamanan dalam hal ini TNI/Polri untuk segera menguasai kondisi di kedua Negeri di Haruku.(it-02)