Kaihulu, Band Ethnic Reggae dari Ambon Tampil di Korsel
Ambon, indonesiatimur.co – Kaihulu, band Reggae Ethnic asal Ambon, hari ini 14 Oktober 2022, pukul 10.00 WIT telah tiba di Bandara International Incheon, di Seoul Korea Selatan (Korsel). Kehadiran mereka di Negeri Ginseng, adalah untuk tampil dalam Jinju World Folk Arts Bieannale 2022.
Kaihulu yang terbentuk pada tahun 2019 adalah band yang merupakan kolaborasi berbagai musisi dari berbagai band, mengusung musik ethnic dengan sentuhan Reggae yang kental.
“Kaihulu pernah tampil di berbagai pertunjukan di Ambon. Salah satu penampilannya yang mendapatkan banyak apresiasi adalah ketika Kaihulu mewakili Ambon dalam Fete de la Musique 2020, sebuah festival musik virtual yang diadakan oleh jejaring Unesco Creative Cities Network (UCCN) untuk memperingati hari musik dunia, jelas Manajer Ambon Music Office (AMO) Pierre Ajawaila, dalam rilis kepada Media ini, Jumat (14/10/22).
Dijelaskan, dalam pertunjukan tersebut Kaihulu yang membawakan lagu-lagu tradisional Maluku, seperti Hio hio, Arwan Sir sir, dan lagu ciptaan Rio Efruan, Shallom Assalamualaikum, mendapatkan apresiasi yang sangat melimpah, video youtube-nya yang diupload pada channel Music Export Poland, ditonton lebih dari 108 ribu kali.
Untuk event di Jinju, Kaihulu akan tampil sebanyak 4 kali pada 15, 16, 18 dan 19 Oktober 2022, berlokasi di Gyeongnam Cultrue and Arts Center, Songlim Park, Hanok(Korean traditional house) in Jisu-myeon Cheongwon Village.
“Penampilan Kaihulu di Jinju adalah bentuk kerjasama yang erat antara AMO dengan Jinju, UNESCO City of Craft and Folk Art,” ujar Pierre.
Sebelumnya Rio Efruan, musisi asal Kota Ambon juga telah berada di Jinju untuk mengikuti Jinju Artists in Residency, dimana selama 1 bulan, selain dia akan tampil dalam pertunjukan berkolaborasi dengan 2 kelompok seniman asal Jinju.Rio juga mengajari Ukulele dan Tifa pada anak-anak di Jinju.
“Dalam kerjasama antara Ambon dan Jinju ini, semua biaya perjalanan Kaihulu dan Rio Efruan, dari Ambon ke Jinju, akomodasi, konsumsi serta transportasi local para musisi, ditanggung oleh Pemerintah Kota Jinju,”jelas Pierre.
“Kegiatan ini juga didukung oleh Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon,”tambahnya.
Manejer AMO menandaskan, Program ini adalah bagian dari upaya Ambon Music Office dalam mengembangkan sebuah program bernama music export, yang akan berusaha mempersiapkan, mengirimkan musik dan musisinya, dalam berbagai ajang baik tingkat nasional maupun internasional.(it-02)