Maluku Opini 

Perempuan Melahirkan Muda Maluku, Terendah Se-Indonesia Timur

Oleh:  Edwin Gerard Radjulan, S.Si.  Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Maluku

 

Ambon 1 Agustus 2023, BPS Provinsi Maluku merilis Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Tahun 2018 hingga 2022. IKG adalah adopsi dari Gender Inequality Index (GII) yang merupakan bidang kerja sama antara Indonesia dan United Nations Development Program (UNDP). IKG diaplikasikan di tingkat nasional dan daerah, menunjukkan capaian pembangunan manusia yang kurang optimal karena ketimpangan antara perempuan dengan laki-laki dalam dimensi kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja. IKG berperan penting dalam terwujudnya “17 Arah Pembangunan Indonesia Emas” yang tercakup dalam Landasan Transformasi Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi IE. 14 yaitu Keluarga Berkualitas, Kesetaraan Gender dan Masyarakat Inklusif.

IKG Maluku cenderung berfluktuasi, dari tahun 2018 hingga 2022. IKG Maluku meningkat 0,015 poin dari 0,532 pada tahun 2018 menjadi 0,547 persen pada tahun 2019, sebaliknya membaik sebanyak rata-rata 0,013 poin selama tahun 2020-2021 dan kembali naik tipis 0,006 poin pada tahun 2022 menjadi 0,543. Kenaikan IKG Maluku pada tahun 2022, dipengaruhi oleh ketiga dimensi antara lain dimensi pasar tenaga kerja, dimensi pemberdayaan dan dimensi kesehatan produksi.

Selama 2 (dua) tahun terakhir pada dimensi pasar tenaga kerja, gap nilai antara TPAK laki-laki dan perempuan meningkat 1,91 poin dari 23,95% pada tahun 2021 menjadi 25,86% pada tahun 2022. Menurut dimensi pemberdayaan untuk indikator keterwakilan di kegislatif gap nilai antara laki-laki dan perempuan meningkat 2,08 poin dari 53,48% pada tahun 2021 menjadi 55,56% pada tahun 2022. Sedangkan untuk indikator minimal pendidikan SMA, gap nilai antara laki-laki dan perempuan membaik 2,86 poin dari 7,77% pada tahun 2021 menjadi 4,91% pada tahun 2022. Semakin kecil gap (semakin setara) gender antara laki-dan perempuan pada dimensi pasar tenaga kerja dan dimensi pemberdayaan akan memberikan nilai IKG yang lebih membaik.

Dalam pengadopsian GII, IKG memberikan fokus dalam dimensi kesehatan reproduksi dengan indikator proporsi perempuan yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF) dan indikator proporsi perempuan berusia 15-49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia dibawah 20 tahun (MHPK20). Proporsi perempuan yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF) menurun 0,014 poin dari 0,549 pada tahun 2021 menjadi 0,535 pada tahun 2022. MHPK20 Maluku ada dalam zona sangat baik menempati urutan 8 di Indonesia (urutan 1 se-Indonesia Timur) dengan angka 0,212 pada tahun 2022, artinya semakin baik proporsi perempuan 15-49 tahun melahirkan hidup pertama usia kurang dari 20 tahun (melahirkan muda) di Maluku.

Merujuk pada angka IKG Maluku tahun 2022 (capaian ketimpangan gender sedang) serta dimensi-dimensi pendukungnya disimpulkan bahwa perlu diperhatikan program pemerintah yang terfokus pada kesetaraan gender dalam mendapatkan pekerjaan, pengambilan keputusan, mendapatkan pendidikan minimal hingga SMA serta kualitas kesehatan perempuan.

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.