Agenda Maluku 

Sidang Sinode ke-39 GPM, Ketua Klasis Pulau Ambon Tekankan Penguatan Pelayanan dan Pembinaan

Ambon, indonesiatimur.co – Ketua Klasis Pulau Ambon, Pdt. W.A. Beresaby, S.Th menegaskan bahwa pelaksanaan Sidang Sinode ke-39 Gereja Protestan Maluku (GPM) menjadi momentum penting bagi gereja untuk beradaptasi dengan perubahan zaman, khususnya di era digital. Hal itu disampaikan Pdt. Beresaby saat ditemui di sela-sela kegiatan pembukaan Sidang Sinode GPM ke-39 yang berlangsung di Gereja Maranatha Ambon, Minggu (19/10/2025). “Sebagai tuan rumah, kami ingin mempersiapkan semua secara baik sesuai dengan jadwal kegiatan dan agenda sidang yang telah dikeluarkan oleh MPH Sinode. Sidang ini dibuka hari ini dan direncanakan berakhir pada 25…

Read More
Budaya Maluku 

Jejak Sejarah Klasis Pulau Ambon, 90 Tahun Melayani Umat

Ambon, indonesiatimur.co – Klasis Pulau Ambon merupakan salah satu bagian penting dalam sejarah panjang Gereja Protestan Maluku (GPM). Kehadirannya tidak bisa dilepaskan dari perjalanan kemandirian gereja di bumi Maluku yang berawal pada masa pendudukan Belanda. Sejarahnya bermula menjelang Sidang Raya II Gereja Protestan Hindia Belanda tahun 1933. Saat itu, Pendeta Van Herwerden yang menjabat Ketua Indische Kerk di Maluku membentuk Badan Proto Sinode atau Sinode Pendahuluan. Sidang pertama badan ini berlangsung pada 27 Maret 1933 di Ambon, yang kemudian menetapkan nama Gereja Maluku, yakni Gereja Maluku Injil Am (GMIA). Tidak…

Read More
Lensa Peristiwa Maluku 

Usai Baptisan, Tim Advokasi Perlindungan Anak Klasis Pulau Ambon Dampingi 7 Anak di Jemaat Seri

Ambon,indonesiatimur.co – Tim Advokasi Perlindungan Anak Klasis Pulau Ambon bersama Komisi Anak Remaja dan tim trauma healing Sinode GPM tetap lakukan pendampingan kepada tujuh anak di Jemaat GPM Seri. Pendampingan kembali dilakukan dilakukan usai ibadah baptisan di Gereja Eirene, Minggu (28/09/2026). Pdt Saly J. Lawalata, ketua tim advokasi Perlindungan Anak Klasis Pulau Ambon saat diwawancarai, mengatakan pendampingan ini sudah berlangsung tiga kali. Upaya tersebut dilakukan agar anak-anak bisa kembali merasa aman dan nyaman setelah peristiwa pada 21 September lalu. “Pertemuan pertama kita fokus berjumpa dengan keluarga dan anak-anak. Kali kedua…

Read More