Pala Jadi Primadona Eskpor Sulut
Manado, Indonesiatimur. Buah pala tetap menjadi primadona ekspor Sulawesi Utara (Sulut).
“Hal itu ditandai dengan semakin tingginya ekspor pala ke Benua Eropa, terutama Belanda yang menjadi pasar utama kita,” kata Kepala Disperindag Sulut, Sanny Parengkuan, di Manado, Rabu.
Dalam pekan ini, kata Sanny, ada 20 ton biji pala yang diekspor ke Belanda dengan total nilai transaksi 5.000 dolar AS. Ia mengatakan, setiap pekan selalu ada pala Sulut yang diekspor ke Eropa, Amerika, Afrika hingga Australia, dengan volume yang besar dan nilai transaksi tinggi.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulut, Hanny Wajong, mengatakan, pala Sulut banyak diminati di luar negeri, karena kualitasnya lebih baik dibandingkan daerah lainnya. “Terutama dari daerah Kabupaten Sitaro dan Sangihe, mutunya bagus, sehingga peminatnya dari Eropa juga tinggi,” kata Wajong.
Ia mengatakan, biji maupun bunga pala Sulut dimanfaatkan sebagai bumbu dan untuk aropa terapi di negara tujuan, karena bau dan rasanya yang khas, disukai masyarakatnya.
Selama April ini, biji pala Sulut yang diekspor berjumlah 34 ton dengan tujuan Belanda, AS, dan Vietnam. Dari jumlah itu, nilai transaksinya sebesar 192.600 dollar Amerika. (AW)
