Ekonomi Bombana Lumpuh Dilanda Banjir
Banjir ini bukan yang pertama kali di tahun ini bagi warga Bombana. Banjir yang terjadi pada bulan Februari dan Mei lalu juga merendam ratusan rumah dan fasilitas umum. Warga menuding rusaknya sistem drainase kota yang menyebabkan wilayah Rumbia sangat rentan banjir.
Sejak kemarin warga bergotong royong membersihkan saluran-saluran air yang tersumbat. Warga juga terlihat membongkar bangunan serta jalan poros menuju pasar sentral Tadoha Mappacing yang menghalangi aliran air.
Anggota DPRD Bombana, La Ode Usman Sandiri mengatakan, bencana banjir ini harus menjadi pelajaran berharga bagi para pemerintah daerah terutama dalam perencanaan pembangunan. Menurutnya, banjir sudah menjadi masalah penting, sehingga pembangunan harus terintegrasi dan proporsional. “Harus ada hitungan debit air sehingga drainase mampu menampung aliran air saat curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama,” ujar Usman.
Dinas PU harus benar-benar mempertimbangkan hal ini karena pemukiman penduduk di ibukota itu masih jarang. ”Bisa dibayangkan, apa yang terjadi kalau pembangunan di Ibukota ini sudah padat. Mungkin banjirnya bisa lebih parah lagi,” tandasnya.
Banjir juga dilaporkan menggenangi ratusan hektar sawah. Padi yang dihasilkan dikhawatirkan akan berkualitas rendah karena telah terendam lumpur. (ps/bk)