IpTek Nasional Sulawesi Tengah 

Digitalisasi Rugikan Nasib Puluhan Stasiun TV Lokal

[foto: energitoday.com]
[foto: energitoday.com]
Menurut masyarakat dan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATLI), rencana pemerintah untuk melakukan proses digitalisasi semua siaran analog akan merugikan stasiun TV Lokal.

Hal itu diungkapakan oleh pemimpin redaksi Radar TV, Sulawesi Tengah Usai menghadiri seminar revitalisasi dan kesiapan infrastruktur penyiaran di daerah, yang di gelar KPID Sulteng di Swiss-bellhotel Sabtu, (21/09/09) siang. “Pada dasarnya migrasi penyiaran terestrial dari analog ke digital, sangat merugikan ATLI, bagi kami ini sangat tidak bermanfaat” ujar Abdee Mari seperti yang dikutip di satusulteng.com.

Menurutnya, jika memang pemerintah memaksakan hal ini, nantinya akan banyak TV lokal di Indonesia, dibuat tidak berdaya. Tidak hanya itu, ketika digitalisasi itu diberlakukan, secara otomatis peran dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga akan dikurangi.

“Di daerah, KPI sebagai salah satu wadah bagi TV lokal, radio lokal, untuk berhimpun. Kalau ini sudah dipangkas otomatis kami  pengelola TV lokal tidak bisa bertahan lagi” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, Jawa Timur saja, ada sekitar 30 stasiun TV lokal terancam akan gulung tikar jika digitalisasi ini resmi di diberlakukan.”Nah di Sulawesi Tengah ada sekitar 20 TV, kalau digitalisasi itu diberlakukan, maka 20 TV di Sulteng juga akan mengalami nasib yang sama dengan Jatim” tegasnya.

Ia khawatirkan, jika digitalisasi diberlakukan, maka akan muncul monopoli siaran oleh network-network besar yang bermarkas di Jakarta. “Kami berharap pemerintah mengevaluasi lagi rencana, migrasi penyiaran terestrial dari analog ke digital, sehingga kami TV lokal di Sulawesi Tengah masih tetap bertahan” pungkasnya. [As]

 

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.