Ekonomi & Bisnis Nasional 

Kawasan Timur Indonesia Perlu Pemerataan Pendidikan

[foto: int]
[foto: int]

Yogyakarta – Ketimpangan antara Pulau Jawa dengan daerah-daerah di kawasan Timur Indonesia tidak hanya terjadi dalam masalah ekonomi saja, namun juga dalam pembangunan sekolah serta keberadaan gurunya.

Hal itu diungkapkan oleh Guru Besar UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Prof. Abdul Munir Mulkhan, ketika menyampaikan materi “Kebijakan Pengembangan Profesi Guru” dalam kegiatan PLPG bagi guru-guru SD di Kota Jogjakarta beberapa waktu lalu.

“Sebagian besar peserta pelatihan ternyata masih asing dengan Internet karena di daerahnya masih langka jaringan Internet,” ujar katanya seperti dilansir jpnn.

Bahkan, lanjut Prof. Abdul Munir, sebagian besar peserta belum pernah membaca UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 UU.

“Guru-guru mengaku baru mendengar Undang-Undang Guru dan Dosen saat pelatihan tersebut,” sambungnya.

Prof. Abdul Munir menambahkan, jika demikian, maka bisa dibayangkan bagaimana situasi pembelajaran peserta didik murid-murid SD dan kawasan tersebut.

“Belum lagi persoalan tentang fasilitas pembelajarannya,” tuturnya.

Prof. Abdul Munir menegaskan bahwa meningkatkan kualitas guru itu sangat penting. Akan tetapi, para guru jangan cuma mengejar target agar siswa mendapat nilai tinggi, namun lebih menekankan bagaimana mengembangkan kemampuan siswa.

“Jika pendidik itu mampu mengembangkan kemampuan peserta didik dengan fasilitas minimal untuk memperoleh nilai tinggi bisa disebut sukses,” pungkasnya.

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.