Ekonomi & Bisnis Maluku 

Sekjen FKPTPI: Hasilkan Inovasi Untuk Dukung Industri Pertanian

Ambon, indonesiatimur.co – Fakultas Pertanian Universitas Pattimura menjadi tuan rumah pelaksanaan Lokakarya dan Seminar Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia ( FKPTPI) tahun 2017, dengan thema “Peran Perguruan Tinggi Pertanian Dalam Menghasilkan Inovasi Yang Mendukung Industri Pertanian. Menurut Sekjen FKPTPI , Jamhari, lokakarya dan seminar ini bertujuan menghasilkan inovasi demi mendukung industri pertanian ini sangat penting bagi Maluku.

Inovasi yang dimaksud dalam lokakarya dan seminar tersebut, khusus untuk Maluku yaitu bagaimana membangun spirit dan inovasi mengembalikan kejayaan rempah-rempah terutama cengkeh dan pala.
“Inovasi yang dimaksud, terutama di Ambon, yakni bagaimana kita membangun kembali kejayaan rempah-rempah terutama pala dan cengkeh di Ambon ini. Inovasinya banyak, walaupun tanamannya sudah tua-tua, tetapi bagaimana dilihat kembali, pala dan cengkeh yang unggul itu seperti apa, bagaimana mengatasi hama pada pala dan cengkeh seperti apa, sampai pada pemasaran dan inovasi sosial ekonomi akan kita bahas,” jelasnya.

Topik utama kegiatan tersebut merupakan peran perguruan tinggi pertanian dalam menghasilkan inovasi yang mendukung industri pertanian.

“Tema itu diambil karena kita ingin mendekatkan perguruan tinggi pertanian dengan sektor riil dari pertanian itu sendiri. Jadi, kita harus melakukan orientasi dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Artinya bagaimana thema payung penelitian diperguruan tinggi kita sesuaikan dengan kebutuhan sektor pertanian itu sendiri. Sehingga roadmap penelitian yang sudah tersusun itu bisa langsung menghasilkan teknologi-teknologi yang bisa berkontribusi mendorong sektor real,” ungkapnya.

Jamhari menegaskan, inovasi yang dimaksudkan dari sisi lainnya, yakni sisi sosial ekonomi, yaitu bagaimana dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin maju, dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah panen raya.

“Sebetulnya, IT harus kita terapkan di dunia pertanian. Misalnya, untuk android, kita sudah buat satu aplikasi, yang bertujuan untuk penyuluhan pertanian digital. Sehingga ketika petani mengalami kesulitan atau masalah hama penyakit, petani dapat bertanya langsung dari aplikasi ini dan dosen pertanian akan siap menjawab, dan yang kedua dari aplikasi tersebut juga dapat memudahkan untuk memasarkan hasil petani,” jelasnya.

Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 400 dosen , ketua jurusan dan dekan fakultas pertanian di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, dan akan berlangsung 12-13 September 2017. (it -01)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.