Kompetisi Sepak Bola Anak Masih Kurang Di Ambon
Ambon, indonesiatimur.co – Manager Tim Sepak Bola Anak di Belanda, Hans Lucke dan tim, Kamis (6/9), mengunjungi Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, dengan didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) Maluku, Semmy Huwae.
Menurut Huwae, tujuan kunjungan tersebut untuk menindaklanjuti program tahunan Gubernur Maluku. “Mereka dari Sepak Bola Belanda, datang untuk menindaklanjuti program tahunan bapak Gubernur Maluku. Jadi program ini sudah 1 tahun dilaksanakan. Dan setiap tiga bulan mereka bergantian memberikan training untuk anak-anak usia dini. Mereka datang untuk melaporkan perkembangan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku,”jelasnya.
Huwae mengatakan, kunjungan ini untuk meyakinkan pemerintah daerah bahwa tim Belanda ini serius untuk mendidiki anak-anak usia dini di Kota Ambon.
“Mereka tidak hanya menjadikan Kota Ambon sebagai tujuan tapi juga Malteng dan SBB. Tapi saya meminta supaya tahun ini kita fokus dulu di kota Ambon, kita evaluasi menyeluruh dari program-program yang berjalan bersama dalam konteks kemitraan. Kalau itu sudah memungkinkan, kita akan bergeser ke Kota Masohi dan SBB,”ujarnya.
Program seperti ini menurut Huwae, sangat bagus sehingga Pemerintah Kota Balikpapan datang ke Ambon untuk tinjau langsung . “Pemerintah Kota Balikpapan datang pelajari disini dan mereka berharap program seperti ini bisa ditiru di sana. Saya sudah melaporkan itu ke Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur. Beliau memberikan apresiasi supaya program ini bisa berlanjutan dari waktu ke waktu,”tandasnya.
Dia mengatakan, anak-anak yang dididik dalam program ini adalah siswa Sekolah Dasar yang ada di Kota Ambon dari usia 6-12 tahun. “Selama ini saya mengevaluasi mereka dan animo untuk mengikuti itu tinggi sekali,”bebernya.
Sementara itu, manager program tim Belanda, Hans Lucke mengatakan, anak didiknya di tim sepak bola anak di Ambon sangat bagus. Mereka berlatih tiap Senin dan Jumat, yang dimulai jam 4 sore, di Stadion Mandala Remaja Ambon.agus sekali, anak-anak usia 6-13 tahun. Di hari Senin dan
Jumat. “Kita latihan seminggu 2 kali. Pertama-tama sparing dulu baru kita lanjut untuk latihannya. Anak-anak ini jua akan mengikuti kompetisi,”ungkap Hans.
Hans mengatakan, kendala yang dihadapi adalah kurangnya kompetisi bola anak, yanh dikarenakan minimnya Sekolah Sepak Bola (SSB) dan masalah keuangan. “Tetapi tahun depan lebih ekstra kompetisi di Ambon, Masohi, Tual dan Saumlaki. Januari 2019 nanti, tim ini akan ke Balikpapan,”tandasnya.
Selain itu, Hans mengatakan, kendala lain, ada beberapa orang yang berpikir jangka pendek. Latihan hari ini untuk 6 bulan kedepannya jadi apa. Tetapi tujuan program ini untuk 5 hingga 6 tahun kedepan, anak-anak ini harus sukses. “Kami memulai dari dasar. Saya berpikir 5-6 tahun kedepan pemain anak-anak yang sekarang kami didik bisa masuk tim Nasional Indonesia. Perkembangan mereka sangat bagus, kemarin saat melakukan eksebisi futsal, di Tantui-Ambon, mereka mengalahkan tim yang tahun lalu mengalahkan mereka. Dan perkembangannya makin lama makin bagus,”jelasnya . (it-01)