Maluku 

Proyek Distan di Malteng Kembali Dimonitor TP4D Kejati

Ambon, indonesiatimur.co – Proyek Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi yang dialokasikan melalui APBD Tahun Anggaran 2018 Dinas Pertanian Provinsi Maluku di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), sebanyak 80 ekor telah dilakukan pengecekan fisiknya di lapangan oleh Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku, Sabtu (24/11).

Pengecekan fisik langsung di lokasi oleh TP4D yakni, pada Desa Pelauw Kecamatan Pulau Haruku, Desa Liang dan Desa Tulehu Kecamatan Salahutu. Secara keseluruhan berjalan sesuai kontrak yang telah disepakati.

Salah satu anggota TP4D, M Gaspersz yang saat melihat kondisi ternak sapi juga sempat mewawancarai beberapa masyarakat penerima manfaat seperti yang dilakukan di Desa Pelauw. “Apakah sapi-sapi ini semua sehat saat diterima oleh bapak-bapak?” tanya Gaspersz yang langsung diamini Ketua kelompok Sapi Pelauw, Abdul Rasyid bahwa sapi yang diterima semuanya sehat, tidak kurang suatu apapun.“Kalau semuanya sehat, selanjutnya menjadi tanggungjawab bapak-bapak sekalian untuk memeliharanya dengan baik sehingga bisa berkembang biak, yang pada akhirnya bisa memberikan manfaat buat keluarga,” harap Gasperz.

Menurutnya, kedatangan TP4D ke lokasi untuk mengawal jalannya program pemerintah di daerah, sehingga berjalan dengan baik dan masyarakat merasakan langsung manfaatnya. “Kami berharap, bantuan pemerintah melalui Dinas Pertanian ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Desa Pelauw menerima bantuan sapi sebanyak 14 ekor yang dikelola oleh kelompok Sapi Pelauw.

Pengecekan fisik yang sama juga dilakukan pada penerima bantuan lainnya, yakni Desa Liang. Desa Liang memperoleh 11 ekor sapi, yang diperuntukan untuk 2 kelompok.

Sementara itu, di Tulehu, penerima bantuan dikelola Kelompok Ewang Mandiri, dengan jumlah sapi sebanyak 26 ekor. Kelompok ini telah memiliki sarana prarasarana pendukung seperti, kandang, penerangan dan pengairan. “Untuk pengembangan ternak sapi, kami juga secara mandiri selain memiliki kandang yang didirikan di lahan seluas 11 hektar, agar ternak kami nantinya bisa bersaing di pasar nantinya, kami juga memberikan asupan vitamin dan obat cacing kepada ternak,” ungkap Wakil Ketua Kelompok Ewang Mandiri, Zevdet Lestaluhu.

Menurutnya, ternak juga membutuhkan perlakuaan khusus untuk agar bisa berkembang biak. “Kami juga memberikan ampas tahu dan ela sagu selain rumput yang juga kami tanam sendiri sebagai pakan,” paparnya.

Sedangkan, Desa Sawai, Kecamatan Seram Utara memperoleh 29 ekor sapi yang dikelola kelompok Sapuela Sejahtera, dengan jumlah anggota sebanyak 15 orang.

Pagar Pengaman Kandang Ayam

Tak hanya fisik sapi yang dilakukan pengecakan TP4D. Proyek Pembangunan Pagar Pengaman Kandang Ayam yang diperuntukan bagi Kelompok Hatu Hona Hahai, di Desa Tulehu pun diperiksa.

Pagar yang didanai melalui APBD Tahun Anggaran 2018 senilai Rp.131.223.773 pun diukur dengan melakukan meteran oleh TP4D dilakukan secara cermat.

Gaspersz saat itu, melakukan pengecekan dengan melakukan pengukuran terhadap panjang pagar beton sepanjang 85 meter serta panjang pagar yang dikelilingi kawat duri sepanjang 53,4 meter.

“Tidak ada masalah. Dari hasil pengecekan tidak ada masalah. Semuanya sudah sesuai dengan kontrak yang ada,” tandas Gaspersz (it-01)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.