Daerah Maluku 

Kepala Pelaksana BPBD KKT: Belum Ada Laporan Kerusakan Akibat Gempa

Saumlaki, indonesiatimur.co – Gempa bumi M  6,7 SR yang menguncang Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), pada Rabu (26/02/2020) pukul 16.33.WIT, sempat membuat masyarakat panik dan kaget, tetapi rasa sindrome panic itu tidak bertahan lama. Karena tidak ada bangunan yang retak ataupun korban jiwa. Hal ini dikatakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KKT Doni B Laiyan.

Sedangkan untuk kerusakan bangunan, dia mengaku belum ada laporan dari masyarakat. ” Dari pantauan kami,  di sekitar Saumlaki, tidak ada bangunan retak atau korban. Juga sampai sekarang belum ada laporan masyarakat, kan ada nomor siaga bencana juga,” jelasnya.

Namun demikian  pihaknya masih menunggu laporan dari Kecamatan Wuarlabobar. Pasalnya di kecamatan itu, titik gempa lebih dekat. “Kami terkendala sambungan jaringan telepon, sehingga belum bisa berkomunikasi langsung dengan pihak kecamatan,”ungkapnya.

Hingga saat ini, dia mengakui situasinya masih aman terkendali.

Dari pantauan lapangan, situasi Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan, saat terjadinya gempa bumi, warga tetap berada dalan rumahnya masing-masing. Sempat terjadi kepanikan, lantaran ada warga yang membunyikan tiang listrik. Namun kepanikan itu tidak berlangsung lama, semuanya kembali normal.

Untuk bangunan pemerintah seperti gedung kantor Bupati maupun DPRD, karena masih dalam renovasi, sehingga tidak ada keretakan yang terjadi. Sedangkan gedung RSUD PP Magrety juga masih dalam keadaan utuh. Salah seorang petugas mefis yang bertugas, Suster Santi,  mengatakan kalau saat gempa mengguncang, pihaknya merasa ketakutan jika bangunan rumah sakit runtuh. Mengingat ada bangunan baru yang berada dibelakang rumah sakit yang sementara dibangun. Sedangkan para pasien tetap tenang.

Untuk diketahui, dari data yang dirilis BMKG pusat, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, mengungkapkan pada Rabu, 26 Februari 2020 pukul 14.33.12 WIB wilayah Maluku diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter awal dengan magnitudo M=6,7 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M=6,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7.68 LS dan 131.19 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 56 km arah Barat Laut Kota Saumlaki, Maluku pada kedalaman 63 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktifitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar mendatar.

Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Saumlaki IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Tual dan Kaimana II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Hingga hari Rabu, 26 Februari 2020 pukul 14.50 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.