Daerah Maluku 

Pj Wali Kota Harap SLG  Tingkatkan Kesiagaan Masyarakat  Hadapi Bencana

Ambon, indonesiatimur.co  – Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami (SLG) diharapkan dapat melatih kesiap-siagaan seluruh masyarakat Kota Ambon dalam menghadapi bencana.

Hal tersebut disampaikan Penjabat Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena, saat membuka kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami (SLG) Kota Ambon Tahun 2023 yang digelar oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Swiss-belhotel, Selasa (8/8).

“Momen Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami ini dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya, untuk melatih kesiap-siagaan masyarakat dan seluruh stakeholder kebencanaan di Kota Ambon. Untuk itu, Saya atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan seluruh masyarakat Kota Ambon mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada BMKG yang dengan tulus dan telah bersedia untuk mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Taunami di Kota Ambon,” ungkap Wattimena.

Dikatakan, Kota Ambon, Provinsi Maluku memiliki potensi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami yang sangat tinggi. Hal itu dikarenakan aktivitas tektonik yang intens di kawasan Timur Indonesia, sehingga membentuk banyak sumber gempa bumi dan aktivitas vulkanik di sekitar wilayah Maluku.

Kondisi Kota Ambon, kata Wattimena, yang merupakan daerah atau kota pulau semakin meningkatkan potensi terjadinya tsunami, baik yang dipicu oleh gempa bumi tektonik ataupun non tektonik dari erupsi gunung api dan longsoran bawah laut.

Dijelaskannya, catatan sejarah tentang air turun naik tahun 1674 oleh George Everhard Rumphius dan air turun naik yang melanda Desa Galala dan Negeri Kecil tanggal 8 Oktober 1950 membuktikan bahwa ancaman nyata dari bencana gempa bumi dan tsunami itu ada, pernah terjadi dan mungkin saja dapat terjadi kembali di Kota Ambon.

“Melihat kenyataan ini kita perlu membangun strategi pencegahan dan kesiap-siagaan masyarakat untuk menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami yang sewaktu-waktu bisa terjadi yang tidak bisa kita prediksi kapan waktunya,” tutur Wattimena.

Mengingat kerentanan, keterpaparan dan potensi ancaman, lanjutnya, maka diperlukan suatu momen untuk melatih kesiapsiagaan seluruh komponen pemerintah, akademisi, lembaga usaha, media dan masyarakat Kota Ambon dalam menghadapi bencana. Karena pengalaman peristiwa bencana yang pernah terjadi adalah salah satu peran kunci dalam penyebarluasan informasi yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) secara khusus melalui pusat pengendalian operasi yang beroperasi selama 24 jam.

Dalam konteks mitigasi gempa bumi dan tsunami, tambah Wattimena, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) daerah berperan dalam menterjemahkan informasi gempa bumi yang disampaikan oleh BMKG menjadi arahan yang tepat dan cepat yang dapat segara disampaikan kepada masyarakat. Arahan yang tepat dan cepat itu dapat menyelamatkan jiwa masyarakat ketika terjadi gempa atau tsunami dimaksud.

Oleh karena itu, terangnya, pelatihan kepada operator Pusdalops dalam terkait pemahaman informasi gempa bumi juga perlu dilakukan, agar layangan informasi gempa bumi dan tsunami yang disediakan BMKG dapat menjangkau mereka yang membutuhkan di tingkat paling hilir tepat pada waktunya.

“Pemerintah Kota Ambon sangat mengapresiasi langkah BMKG yang telah menginisiasi dan berupaya semaksimal mungkin untuk merealisasikan kegiatan sekolah lapang gempa bumi dan tsunami. Dengan kegiatan tersebut akan terbangun kapasitas dan kapabilitas semua pihak, terkait kesiapsiagaan. Sehingga seluruh masyarakat yang tinggal di Kota Ambon pada waktu terjadi bencana dapat diselamatkan dan menghindari jatuhnya korban jiwa,” pungkas Wattimena. (DSR)

Untuk diketahui, BMKG Kota Ambon memilih Desa Galala dan Negeri Hative Kecil, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon untuk dijadikan sebagai Locus Komunitas Siaga Taunami dalam Kegiatan Verifikasi Nasional Komunitas Siaga Taunami (Ysunami Ready Community) Tahun 2023. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.