Hot Kesehatan Maluku 

Hasil Swab ASN Pemkot Ambon, 51 Orang Terkonfirmasi Covid-19

Ambon, indonesiatimur.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon sangat serius menangani masalah Covid-19 di Kota Ambon. Hal ini dibuktikan dengan adanya kebijakan swab bagi seluruh ASN dilingkup Pemkot Ambon, khususnya 10 OPD yang berurusan dengan pelayanan publik.

Menurut Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, tujuan pelaksanaan swab bagi ASN dilingkup Pemkot Ambon, selain untuk mengetahui orang jumlah yang terkonfirmasi agar bisa ditangani dan memutus penyebaran covid-19, juga menjadi contoh bagi masyarakat.

Dari swab yang dilakukan Pemkot sejak 3 Agustus hingga 19 Agustus, ada 51 ASN yang terkonfirmasi covid-19. ” Jumlah ASN di sektor pelayanan publik yang sudah melakukan swab sebanyak 386 orang. Dari jumlah itu, sampai dengan hari ini, Senin (24/08/220), telah keluar hasil dari 215 orang. Dimana 51 orang terkonfirmasi covid-19. Sedangkan 164 orang negatif. Kita masih menunggu hasil dari 171 orang. Dari 51 yang positif, ada 2 orang yang merupakan pejabat eselon II,”ungkap Walikota saat konperensi pers di balai kota Ambon pada Senin (24/08/2020).

Menurut Walikota, lamanya pengumuman hasil swab yang hingga saat ini masih ada sekitar 500an sampel yang ditunggu hasilnya, dikarenakan pihak Pemkot Ambon belum memiliki laboratorium sendiri, masih tergantung dari BTKL dan Balai POM. “Sejak 3 Juli sampai 19 Agustus, Pemkot sudah lakukan swab kepada 3.339 orang. Dari jumlah itu, hasil yang sudah keluar sebanyak 2.729 Yg belum keluar 510,”ujarnya.

Dengan lamanya pengumuman hasil swab, Louhenapessy mengatakan, walaupun Pemkot lakukan gebrakan cukup kuat, tapi harus tetap menunggu hasil beberapa hari. “Ini jadi problem. Padahal kalo mereka terkonfirmasi, tapi karena belum mengetahui hasil dan mereka masih di rumah, ini berarti bisa menjangkiti orang lain yang serumah, atau rekan-rekan di tempat kerja,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Walikota juga menjelaskan, mengapa Kota Ambon kembali berada zona merah, dengan skor 1,5, karena adanya peningkatan jumlah terkonfirmasi.
Dikatakannya, hal ini disebabkan ketika pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap I dan II berakhir, dan memasuki PSBB transisi, aktivitas sosial dibuka, seperti perkantoran, maka terjadilah transmisi lokal, yang akhirnya membuat kluster baru di perkantoran. ” Keadaan ini terjadi hampir di seluruh Indonesia. Pada saat PSBB transisi dibuka, tidak ada satu daerahpun mengalami dampak langsung. Dia mengalami dampak pertambahan secara kuantitatif saat peralihan dari PSBB ke PSBB transisi. Oleh karena itu, saya harap dukungan masyarakat, pada saat PSBB II berakhir dan memasuki PSBB transisi, agar masyarakat bisa kendalikan diri. Padahal terbalik. Malah terkonfirmasi mengalami peningkatan yang cukup masif,”jelasnya.

Walikota menegaskan,Pemkot tetap giat lakukan sosialisasi agar masyarakat tau tentang covid-19 dan mengikuti protokol kesehatan, untuk mencegah penyebarannya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.