Kesehatan Maluku 

Hingga 14 Oktober , Transportasi Udara Dan Laut Ke KKT Dibatasi

Saumlaki, indonesiatimur.co –

Data terkini jumlah penumpang yang diambil spesimen-nya oleh tim medis Gugus Tugas Provinsi Maluku yang khusus didatangkan ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), tercatat sampai  Rabu (09/09/2020), hasil uji lab covid-19 terhadap 240 penumpang KM Sabuk Nusantara 34. Dimana dari jumlah itu, yang baru diterima gugus tugas KKT sebanyak 205 orang dan telah terkonfirmasi positif 40 orang. Tersisa 43 lagi yang masih menunggu hasilnya. Dari 240 penumpang, 147 diantaranya adalah warga KKT atau juga yang datang tujuan KKT.

Untuk itu, Gugus Tugas (Gustu) Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di KKT, memutuskan untuk satu bulan kedepan, terhitung hari ini hingga 14 Oktober mendatang, dibatasi untuk kapal penumpang umum. Sedangkan angkutan kapal kargo maupun kapal barang tetap diijinkan. Sementara untuk transportasi udara, bagi pesawat komersial, mulai Senin 14 September baru berlaku pembatasan hingga 14 Oktober nanti. Hanya diperbolehkan pesawat TNI/Polri maupun pesawat kargo serta pesawat dengan kepentingan khusus yang bisa diijinkan masuk Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki.

“Saya  tadi ingatkan Kadis Perhubungan untuk bicarakan dengan pihak maskapai, agar pesawat Wings yang masuk ke Saumlaki harus satu pesawat itu saja, jangan campur-campur. Sebab di pesawat juga tidak terjamin steril. Bisa saja ada yang sudah terpapar, tapi kita tidak tahu,” tandas Bupati Petrus Fatlolon yang juga sebagai ketua Gustu KKT, saat memimpin rapat gustu di Kantor Bupati Kewarbotan.

Dalam rapat tersebut juga menegaskan agar segala kegiatan yang akan melibatkan banyak orang, supaya ditiadakan. Aktifitas persekolahan ditutup sementara seminggu kedepan. Bupati Fatlolon, juga meminta semua pihak untuk tidak menyalahkan siapapun dalam persoalan ini. Sebab semua telah terjadi, untuk itulah hanya diperlukan solusi, konsep dan dukungan semua lapisan masyarakat.

“Pastikan agar warga kita tidak panik, ekonomi tetap berjalan. Hanya perlu langkah pencegahan dan disiplin. Mari kita serahkan dan percaya tim medis untuk menanganinya,” ujar dia.

Dengan demikian, rencana pencegahan secara terpadu telah dilakukan. Sedangkan dari aspek kebijakan maupun penganggaran, Pemda bersama dengan DPRD akan support. Pasalnya, 147 warga KKT,  28 yang terkonfirmasi postif SARS CoV-2 atau Covid-19.  Untuk itu, gustu telah gerak cepat dengan mengambil langkah-langkah penanganan dan pencegahan, dengan menyiapkan fasilitas kesehatan yang memadai untuk antisipasi.

“Dari arahan Gustu Provinsi, saya rapat internal dengan tim dokter kota bahwa dengan fasilitas kesehatan yang terbatas, maka harus ada pembatasan warga yang masuk dalam KKT untuk kurun waktu tertentu. Artinya kita tidak buka seluas-luasnya untuk masuk. Maka kebijakan pembatasan sementara itulah yang kita sepakati bersama,” tandas Bupati Fatlolon.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan KKT, dr.Edwin Tomasoa, menjelaskan bahwa jumlah 40 orang yang dinyatakan positif, 28 orang dengan tujuan Saumlaki telah dikarantina pada dua lokasi yakni tempat Futsal, Pasar Omele, Perumahan Pemda Desa Kabiarat serta Puskesmas Lorulung. Dari angka itu, 1 orang merupakan ABK KM Sanus 103 yang rapid tesnya sudah reaktif. Sedankan 12 orang lainnya yang postif sementara melanjutkan perjalanan dengan KM Sanus 34 menuju MBD.

“40 orang itu, ada anak usia 3 dan 5 tahun. Juga usia yang paling tua 66 tahun ada 4 orang,” terangnya.

Adapun inisial ke-28 orang tersebut, yakni EIR (20/P), SW (66/P), MR (3/L), JNL (25/L), IPB (19/P), DW (20/P), YR (60/L), MR (23/P), MAL (33/P), RL (5/L), KK (27/P), BU (63/P), GGS (24/L), BS (27/P), MK (33/P), EM (48/P), JS (40/L), R (27/L) ABK KM Sanus 103, AAL (20/P) EL (21/L), PB (52/L), JPM (23/L), DJ (61/L), NRM (18/P), AT (34/L), MRDL (23/L), PS (30/P) dan TM (26/P).

Berdasarkan data pasien tersebut, langkah gustu yakni akan membuat surat pemberitahuan kepada 28 orang tersebut. Pihaknya berencana untuk mengosongkan Puskesmas Lorulung, guna memindahkan 28 orang yang terkonfirmasi, kemudian tim kesehatan akan mengscrening ke-28 orang tersebut guna mengetahui gejala yang dialami. Yang dibedakan dengan gejala dan tanpa gejala. Jika ada gejala, akan dianalisa apakah ringan, sedang dan berat. Sehingga pasien-pasien tersebut akan ditindaklanjuti dengan protokol yang beda pula.

“Malam ini kita akan pisahkan yang positif dan negatif. Puskesmas Lorulung untuk kelompok tidak bergejala. Sedankan RSUD PP Magrety di khususkan untuk yang bergejala ringan, sedang dan berat,” jelasnya.

Menurutnya, semakin lama membiarkan pasien positif berbaur di tempat karantina terpusat juga akan memperpanjang penyebaran covid-19. Mengingat sebagian besar yang positif merupakan penumpang dari Kota Ambon dan satu pasien yang naik dari pelabuhan Tual. Meski tidak dipungkiri bahwa kemungkinan besarnya mereka tertular di atas kapal.(it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.