Daerah Maluku 

Klarifikasi Insiden Wayame Bay. Wawali: Tidak Ada Masalah. Hanya Miskomunikasi

Ambon, indonesiatimur.co – Adanya berita terkait insiden di hotel Wayame (Wayame Bay), yang sempat viral dimana-mana dan dipublish di berbagai media cetak maupun online, membuat Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler, menggelar jumpa pers untuk mengklarifikasinya agar tidak bias, Sabtu (04/12/2021).

Wawali menegaskan, sesungguhnya tidak ada masalah yang terjadi seperti yang diberitakan di media.
“ini hanya soal miskomunikasi saja. Mispersepsi diantara peserta dengan penyelenggara dalam hal ini adalah BKD yang pada saat itu dihadiri Kepala BKD, Pak Benny Selano,”jelas Wawali.

Menurutnya, hal yang dipersoalkan juga tidak substansi, yaitu soal pakaian. Itu tidak substansi artinya mau pakai pakaian seragam atau tidak bukan soal substansi, yang penting rapi, sesuai dengan ketentuan yang diatur.

Karena itu, hal ini kemudian membias dan menjadi panjang lebar dibicarakan di media masa dan seolah-olah ada preman didalam proses seleksi itu. Sesungguhnya sama sekali tidak ada preman di situ.

Dia mengatakan, yang ada hanya penyelenggara pansel lalu kemudian peserta, tidak ada orang lain disitu. Bahwa kemudian terjadi pertengkaran mulut diantara salah satu peserta dengan ketua penyelenggara, dalam hal ini Benny Selano selaku Kepala BKD Kota Ambon, menurutnya itu sesungguhnya hal yang biasa.

“Kita harus memaklumi sungguh bahwa di kondisi yang semua orang punya kepentingan, kemudian Pak Benny dalam posisi mempersiapkan segala sesuatu dalam rangka seleksi yang akan diulang pada saat hari itu, memang berada dalam kondisi yang mungkin capek dan sebagainya, sehingga bisa saja kalau terlontar kata-kata yang kurang enak didengar. Mungkin ini terlalu responsif sehingga kemudian terjadilah adu mulut yang terdengar sampai ke bawah. Itu saja yang terjadi pada saat itu, sehingga sekali lagi, saya harapkan dengan apa yang telah di sampaikan hari ini, tidak akan bias kemana-mana lagi.Karena yang sesungguhnya terjadi hanyalah miskomunikasi, tidak ada perbedaan persepsi apapun yang prinsip sama sekali tidak ada,”tegasnya.

Wawali mengungkapkan, semua peserta kemudian ikut seleksi secara baik dan kegiatan seleksi itu juga berjalan secara lancar, sejak awal sampai selesai dan ditutup oleh ketua pansel. Selanjutnya untuk hasilnya, akan di proses oleh pansel dan kemudian akan diserahkan kepada Walikota. “Pak Walikota akan menugaskan saya atau Pak Benny atau pansel untuk selanjutnya mengantarkan ke KASN. Selanjutnya akan mendapatkan evaluasi dan rekomendasi. Setelah itu baru kemudian kembali dengan hasil rekomendasi. Hasil rekomendasi itu akan dikonsultasikan Pak Walikota dan Gubernur. Dari konsultasi itu baru kemudian Walikota bisa menentukan 1 diantara yang direkomendasikan sesuai ketentuan yang direkomendasikan oleh KASN itu ada 3 orang,”rinci Wawali.

Pada kesempatan itu, Wawali juga meluruskan perbedaan informasi yang beredar di media, tentang proses atau prosedur penetapan Sekda atau Sekertaris Daerah Kabupaten/Kota, yang tadinya penentunya ada di Kementerian Dalam Negeri, tapi sekarang tidak lagi.
“Setelah Pansel dibentuk, kemudian dilakukan proses mulai penulisan, wawancara kemudian pendalaman makalah, yang ditulis hasilnya itu kemudian di sampaikan kepada KASN. Selanjutnya KASN menilai kalau itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka KASN akan merekomendasikan 3 orang diantara yang ada, lalu kemudian dikembalikan. Jadi tidak ada lagi urusan di Kementerian Dalam Negeri. Bahwa ada SK dari Kementerian Dalam Negeri tersebar, itu sama sekali tidak ada. Untuk proses ini tidak ada urusan dengan Kementerian Dalam Negeri,”jelasnya.

Kalau kemudian terjadi keterlambatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, Wawali mengatakan, itu cukup di konsultasikan dengan Kementerian Dalam Negeri. Itupun dengan internal Kementerian Dalam Negeri. Tetapi dalam proses, sama sekali tidak ada urusan dengan Kementerian Dalam Negeri,”ungkapnya.

Wawali berharap, seminggu kedepan sudah bisa ada Sekot yang baru. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.