Hadiri Gerakan Sweri Stunting, Jadi Bentuk Dukungan Kapolsek Tansel Untuk Cegah Stunting
Saumlaki, indonesiatimur.co –
Sebagai bentuk dukungan terhadap pencegahan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak, atau yang disebut Stunting, khususnya di wilayah hukum Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Tanimbar, maka pelaksanaan Gerakan Sweri Stunting (GESIT) turut dihadiri Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tansel, IPTU J. C. Oraplean.
Kegiatan GESIT tersebut digelar di Balai Desa Lermatang, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Jumat (29/09/2023).
Selain dihadiri oleh Kapolsek Tansel, turut pula hadir yakni, Sekretaris Camat (Sekcam) Tansel Frets Watutamata, Danramil 1507-02/Saumlaki Lettu Inf. Adi Arman, Lurah Saumlaki Selatan, Lurah Saumlaki Utara, Kepala Puskesmas Saumlaki, Ketua Penggerak PKK Kecamatan Tansel beserta tamu undangan lainnya.
Adapun susunan acara dari giat GESIT ini diantaranya pemutaran film pendek animasi tentang Stunting dan manfaat mengonsumsi Daun Kelor, Sambutan Camat Tansel yang diwakili oleh Sekcam, penandatanganan Komitmen Dukugan GESIT, pemberian makanan tambahan bagi Anak Stunting di Desa Lermatang, Foto Bersama, dan ditutup dengan penanaman Pohon Kelor.
Sementara itu, Kapolsek Tansel kepada Media Humas mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan komitmen bersama antara Pemerintah Kecamatan, seluruh Stakeholder dan masyarakat untuk bersama-sama melakukan Sweri atau Stop Stunting, guna membendung tingginya angka Stunting di KKT, khususnya di Kecamatan Tansel.
“Besar harapannya dengan adanya kegiatan ini, kami dapat mengatasi masalah Stunting di Kecamatan Tanimbar Selatan,” ungkap Kapolsek.
Lebih lanjut Kapolsek mengimbau kepada warga agar memanfaatkan Daun Kelor untuk mencegah generasi yang menderita Stunting, sebab Daun Kelor dipercaya memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan gizi Balita agar terhindar dari kondisi gagal pertumbuhan pada tubuh dan otak anak akibat kekurangan gizi. (it-03)
