Agenda Maluku 

Peringati Kebangkitan Nasional ke-116, Kapolres Kepulauan Tanimbar ‘Bakar Semangat’ Melalui Amanatnya

Saumlaki, indonesiatimur.co
Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Tanimbar bersama jajarannya melaksanakan Upacara dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-116. Upacara itu berlangsung hikmah di pelataran Lapangan Apel Markas Komando Polres Kepulauan Tanimbar, Senin (20/05/2024) pagi.

Dalam momentum upacara yang bertemakan ’116 Tahun Bangkit Untuk Indonesia Emas’ itu, Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya, S.I.K., bertindak selaku Inspektur Upacara. Sementara KBO Sat Binmas Polres Kepulauan Tanimbar IPDA I Gede Hendra B. Arimbawa bertindak selaku Komandan Upacara, dan Perwira Upacara diambil alih oleh PS. Kasat Binmas IPTU Jhon Samponu.

Turut hadir dalam upacara yakni, Wakapolres Kompol Frihamdeni, S.H., S.I.K., M.A., Kabag Ren AKP Daniel Rijoli, Kabag Ops, dan Kabag SDM AKP Simson Kormasela, S.H. Sementara susunan pasukan terdiri dari 1 Satuan Setingkat Peleton (SST) Perwira Menengah, 1 SST Perwira Pertama, 1 SST Personil Gabungan Sat Samapta dan Sat Polair, 1 SST Personel Sat Lantas, 1 SST Personel gabungan staf, 1 SST Personel Satreskrim, 1 SST Personel gabungan Sat Narkoba dan Sat Intelkam, dan 1 SST gabungan Polsek Tansel dan Polsek Wertamrian.

Melalui amanatnya, Kapolres Kepulauan Tanimbar sampaikan bahwa sejarah telah membentuk karakter bangsa, dimana lebih dari satu abad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahirlah organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

”Hari berdirinya Boedi Oetomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini,” ucap Kapolres.

Dipaparkan bahwa Organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern. Saat itu, banyak orang menaruh harapan pada organisasi dimaksud dan menganggapnya sebagai motor penggerak gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda. Bahkan Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis Belanda, menyatakan bahwa ’Sesuatu yang ajaib sedang terjadi, Insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun’.

Ia katakan, organisasi yang telah dirintis Boedi Otomo kemudian dilanjutkan oleh banyak organisasi lain yang muncul belakangan. Nasionalisme Jawa khas Boedi Oetomo diperluas menjadi nasionalisme yang mencakup keseluruhan orang-orang di Hindia Belanda kala itu. Perluasan dari cita-cita yang telah ditumbuhkan oleh Boedi Oetomo mencapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan.

Sebelum Boedi Oetomo, adalah Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan, dan kemajuan melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia. Kartinilah yang menggodok aspirasi-aspirasi kemajuan di Indonesia Untuk pertama kali muncul sejak lebih dari seabad lalu.

Di tangan Kartini, kemajuan dirumuskan, diperinci, dan diperjuangkan untuk kemudian menjadi milik seluruh bangsa Indonesia. Kartini sadar betul bahwa dalam zaman baru yang modern, peralatan paling mumpuni adalah pendidikan. Pendidikan adalah wahana untuk membebaskan manusia, sekaligus membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan.

Bagi Kartini, pendidikan merupakan jalan yang dapat menguak horizon dan peradaban baru bagi kaum Bumi putera.

”Yang digagas Katini telah jauh melampaui kisah hidupnya sendiri. la telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu-sumbu kecil, yakni para kaum muda (embrio bangsa) yang perlahan menyala berkobar dan kemudian kita kenal sebagai pergerakan Kebangkitan Nasional.

Selain sejarah yang telah membentuk karakter bangsa, kemajuan teknologi turut menjadi bagian dari peradaban saat ini. Berbagai Inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner, bahkan banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Untuk itu, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan setiap orang untuk menyongsong apa yang dinamakan ’Indonesia Emas’.

”Inovasi teknologi digital betumbuh setiap hari yang kecepatannya bak lompatan kuantum. Dalam dua dekade terakhir, perubahannya demikian pesat. Teknologi digital misalnya, telah melesat jauh melampaui bayangan banyak orang. Setidaknya, tak terbayangkan dalam tiga dekade yang lalu, bahwa hari ini akan seperti ini. Teknologi digital telah menebas banyak keterbatasan manusia. Dunia seakan mengerdil dan semuanya seperti mendekat, terpampang di depan mata,” katanya lagi.

Selain beberapa hal yang diuraikan Kapolres, menurutnya juga bahwa arti kemerdekaan sesuai yang dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah ’Jembatan Emas’ yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri.

Selain itu lanjut Kapolres, Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung Jembatan Emas akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan, ataupun sebaliknya yang dalam bahasa Bung Karno, yakni bahagia bersama atau menangis bersama.

”Bung Karno ingatkan pentingnya momen agar kita mengambil keputusan tepat dan cermat untuk membawa kita ke jalan mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hari ini kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu. Kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru, dimana kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru,” papar Kapolres ini.

Ia melanjutkan, sebagaimana telah berkali-kali dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, peluang Indonesia menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan yang bisa dicapai dengan memaksimalkan bonus demografi.

Dikatakan, Presiden juga menekankan bagaimana di dalam sejarah peradaban negara-negara dan bangsa-bangsa, kesempatan itu hanya datang satu kali, oleh karenanya kita sama sekali tidak boleh keliru dalam memilih langkah. Oleh karena itu, bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan, dimana salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah dengan cara mengadopsi teknologi digital.

Hal tersebut bisa tergambarkan dengan tingkat penetrasi intemet di Indonesia yang telah mencapai 79.56 persen dari total populasi. Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada tahun 2030 mendatang. Dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis. Sementara itu, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital juga mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

”Potensi-potensi ini tentu mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk keluar dari middle-income trap. Perekonomian Indonesia harus tumbuh di kisaran 6 hingga 7 untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045. Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas!”, ucap Kapolres mengakhiri amanatnya. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.