Pemulihan Segera Dilaksanakan Paska Banjir Manado

Manado, indonesiatimur.co. Berbagai kegiatan pemulihan paska bencana banjir dan longsor Manado mulai dilaksanakan Pemerintah Kota Manado dan lembaga-lembaga terkait lainnya. Kegiatan itu antara lain, pembersihan material lumpur oleh TNI, normalisasi sungai dan  relokasi warga di daerah rawan oleh BPBD dan Pemerintah Kota Manado.

Puluhan Personil Tni Jajjaran Korem 131 Santiago melakukan bersih bersih disepanjang Ruas Jalan Dikelurahan Ternate Tanjung Lingkungan Tiga Kecamatan Singkil . Personil yang ditempatkan selain membantu warga mengangkat puing puing sisa bangunan yang hancur beberapa personil juga khusus ditempatkan mengangkat sisa lumpur yang diakibatkan banjir.

Dalam menjalankan tugasnya dilapangan Personil TNI membantu warga khususnya bagi janda janda yang membutuhkan bantuan tenaga utnuk membersihkan rumah serta membantu mengangkat lumpur yang masih dibiarkan di sepanjang ruas jalan.

Sementara Pemerintah Manado berencana akan membebaskan lahan untuk melebarkan daerah aliran sungai sekaligus membuatkan tanggul. “Nantinya rumah-rumah yang akan terkena dampak normalisasi akan diganti rugi,” kata Walikota Manado, Vicky Lumentut, Rabu (20/02/2013).

Pemerintah Kota Manado telah menjalin kerjasama dengan JICA Jepang dan Balai Sungai Provinsi Sulawesi Utara untuk melakukan normalisasi Daerah Aliran Sungai Tondano sejauh 14 kilometer di seluruh Kota Manado.

Menurut Kepala Dinas Tata Kota Manado, bangunan yang berada di Daerah Aliran Sungai yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku akan ditindak tegas. Pihaknya mulai mendata dan mencari semua berkas Ijin Mendirikan Bangunan untuk bangunan di sekitaran DAS untuk ditertibkan.

Sementara Wakil Walikota Manado Harley AB Mangindaan mengatakan Pemerintah Kota Manado tengah menggelar kajian ulang untuk merelokasi rumah warga yang masuk di kawasan bantaran sungai. Menurut Mangindaan ini perlu dilakukan agar selain upaya normalisasi, aliran sungai tak lagi terhalangi dan menjadi sempit karena berdirinya rumah atau bangunan.”Sudah bukan rahasia umum kalau ada masyarakat yang sering menimbun aliran sungai untuk memperlebar luas tanahnya,” kata Mangindaan.

Terkait dengan pemulihan, Kepala BPBD Manado Maximillian Tatahede, menyampaikan kepada TribunNews, Senin (25/02/2013) bahwa keseluruhan total rumah warga yang mengalami kerusakan pascabencana banjir dan longsor sebanyak 4220 unit rumah.

“Jumlah ini terdiri dari 3579 unit rumah yang rusak ringan dan 641 unit rumah yang rusak parah,” tuturnya.

Data ini menurutnya telah dikirim Pemko Manado ke Kementrian Perumahan Rakyat RI. “Diusulkan untuk direlokasi ke tempat aman,” ujar Maximilan.

Menurutnya, data tersebut akan menjadi pegangan pemerintah kota untuk meminta bantuan ke pusat untuk dapat membangun rumah susun sewa bagi warga yang akan direlokasi.

“Setelah data dimasukan, maka pihak Kemenpera RI selanjutnya akan turun dan lakukan verifikasi kembali berdasarkan data yang sudah dimasukan,” jelasnya.

Sementara itu, khusus untuk 641 rumah warga yang mengalami kerusakan parah, dipastikan Maximilan oleh pemerintah kota akan menjadi prioritas untuk relokasi dalam waktu dekat ini.

“Mereka akan diprioritaskan dahulu untuk dipindah, dan saat ini pemerintah sementara mengecek kembali rumah bantuan di Pandu yang jumlahnya sekitar 80 an rumah termasuk rusunawa yang ada di ring road, yang rencananya akan digunakan untuk tempat relokasi,” tutur Maximilan.

Tambahnya, untuk rencana pembangunan beberapa rusunawa untuk relokasi warga yang tinggal di lokasi rawan banjir dan longsor, pemerintah kota Manado sementara melakukan survei lokasi yang tepat untuk pembangunan.

“Survei lokasi untuk pembangunan rusunawa masih sementara dilakukan,” tandasnya. (ps)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.