Jalan Rusak, Masyarakat Butuh Perhatian Pemerintah
MASOHI – Masyarakat Negeri Hulaliu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Provinsi Maluku, sangat membutuhkan perhatian pemerintah baik itu pemerintah pusat, pemerintah provinsi Maluku maupun Kabupaten Malteng terhadap fasilitas jalan yang sudah rusak dan hancur berantakan pasca di terjang ombak.
Salah satu warga Negeri Hulaliu, Berty Siahaya ketika dikonfirmasi www.indonesiatimur.co beberapa waktu lalu mengatakan, kerusakan ruas jalan tersebut diperkirakan mencapai 10 kilometer, yang menghubungkan Negeri Hulaliu menuju Negeri Kariu dan Pelau.
“Kerusakan tersebut diperkirakan mencapai 10 kilometer, dimana jalan tersebut menghubungkan Negeri Hulaliu dengan negeri tetangga di sebelah barat Kecamatan Pulau Haruku,” kata Siahaya.
Dia mengaku, akibat rusaknya ruas jalan tersebut pasca terjadinya ombak besar, masyarakat di negeri tersebut sudah jenuh dan enggan melewati ruas jalan tersebut.
“Alasannya, ketika masyarakat yang hendak melakukan perjalanan ke ibukota kecamatan di Negeri Pelau ataupun yang ingin melakukan perjalanan ke Pulau Ambon melewati Negeri Kailolo, memakan waktu yang cukup lama dan melelahkan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Siahaya, kendaraan yang ditumpangi masyarakat pengguna jalan tersebut kini banyak yang sudah rusak akibat kondisi jalan yang memperihatinkan tersebut.
“Banyak kendaraan yang saat ini sudah rusak akibat kondisi jalan yang rusak tersebut,” kata Siahaya dengan nada kesal.
Siahaya berharap, tahun ini, pemerintah dalam hal ini, pemerintah pusat maupun provinsi Maluku dan Kabupaten Malteng dapat menganggarkan dana untuk memperbaiki ruas jalan yang menjadi jalur utama yang digunakan masyarakat dari Negeri Hulaliu maupun Aboru dalam rangka memenuhi berbagai urusannya di ibukota kecamatan termasuk kebutuhan hidup dan pengembangan ekonomi masyarakat di negeri tersebut.
“Saya harap pemerintah jangan tutup mata dari keterpurukan seperti ini, tetapi mari kita sama-sama bangun daerah ini melalui apa yang menjadi harapan masyarakat saat ini,” pintanya. [ITC-006]