Ekonomi & Bisnis Pariwisata Sulawesi Selatan 

Akibat Larangan Pertemuan di Hotel, Pariwisata Sulsel Menurun

[foto: int]
[foto: int]
Makassar – Jumlah wisatawan di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami penurunan 9%. Hal itu merupakan salah satu imbas dari kebijakan pemerintah yang melarang kementerian dan lembaga melakukan kegiatan di hotel.

Asosiasi Travel Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan, Didi L Manaba mengatakan bahwa larangan MICE (meeting, incentive, convention and exhibition) di hotel berimbas pada penurunan wisatawan hingga 9% khususnya instansi pemerintah.

“Makanya sangat diharapkan kebijakan tersebut direvisi,” ujarnya kepada Sindonews.com, Jumat (19/12/2014).

Hal itu juga diakui oleh Kepada Dinas (Kadis) Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel Jufri Rahman. Menurutnya, selama ini memang banyak wisatawan nusantara yang datang ke Sulsel dengan tujuan Kota Makassar yang kerap melakukan MICE.

“Sekarang berkurang pasca kebijakan larangan PNS berkegiatan di hotel yang menjadi sumber pendapatan terbesar dari hotel,” jelasnya.

Akan tetapi saat ini, pihaknya tidak berhenti disitu. Beragam cara dilakukan untuk bisa menggaet para konsumen dengan cara menawarkan beragam paket wisata.

“Saat ini, sedang digenjot menawarkan paket wisata, utamanya kegiatan atraksi wisata,” ungkapnya.

Salah satun atraksi yang akan digelar diantaranya kegiatan akbar akhir tahun dengan tema Lovely December yang akan digelar di Toraja.

“Diharapkan hal ini dapat menggenjot kunjungan,” harapnya.

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.